TEMPO.CO, Jakarta - Calon pemain naturalisasi timnas Indonesia Maarten Paes mengaku telah mempelajari lagu kebangsaan Indonesia Raya dan dasar negara Pancasila. Menurut dia, ini merupakan awal yang baik baginya sebelum resmi menjadi Warga Negara Indonesia (WNI).
"Saya telah mempelajari (lagu) Indonesia Raya dan Pancasila. Itu adalah awal yang baik, masih banyak hal yang akan datang dan saya harap bisa segera bertemu Anda semua secara langsung," ujar dia secara virtual dalam rapat kerja Komisi X DPR RI dengan PSSI dan Kemenpora, Kamis, 7 Maret 2024.
Maarten Paes bersama Ragnar Oratmangoen dan Thom Haye menghadiri rapat kerja Komisi X DPR RI dengan PSSI dan Kemenpora di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta Pusat, Kamis, 7 Maret 2024 secara virtual. Proses naturalisasi ketiganya sudah mendapatkan persetujuan.
Penjaga gawang klub FC Dallas itu merasa tersanjung dengan keramahan masyarakat Indonesia saat pertama kali datang ke Tanah Air pada Januari lalu. Ia juga mengungkapkan keinginannya untuk segera mempelajari Bahasa Indonesia. Paes menilai sepak bola Indonesia memiliki potensi besar dan berjanji akan turut berkontribusi.
"Terima kasih kepada semua orang yang bekerja di balik layar. Saya benar-benar kagum dengan keramahan orang Indonesia. Sejak hari pertama saya tiba di sana, rasanya seperti di rumah," ucapnya. "Saya ingin mempelajari budaya Indonesia. Saya juga akan berusaha sebaik mungkin untuk belajar Bahasa Indonesia secepat mungkin."
Paes bersama Oratmangoen dan Haye direncanakan datang ke Indonesia pada Senin, 11 Maret, untuk pengambilan sumpah sebagai WNI pada Selasa, 12 Maret. Ketiganya diharapkan bisa tampil dalam laga kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia melawan Vietnam pada 21 dan 26 Maret 2024.
Kiper berusia 25 tahun itu memiliki darah Indonesia dari sang nenek yang merupakan orang Maluku. Saat ini dia membela klub Major League Soccer (MLS) FC Dallas. Paes menjadi tembok pertahanan utama klub tersebut dengan total 17 clean sheet dari 72 kali tampil di semua ajang.
Pilihan Editor: Profil 3 Calon Pemain Naturalisasi yang Sedang Diproses DPR: Ragnar Oratmangoen, Thom Haye, dan Maarten Paes
