TEMPO.CO, Jakarta - Salah satu pemilik Manchester United, Jim Ratcliffe, menyatakan timnya tidak akan menggelontorkan banyak uang di bursa transfer hanya untuk membeli pemain bintang sekaliber Jude Bellingham atau Kylian Mbappe.
Ratcliffe telah mengendalikan operasi sepak bola Manchester United setelah mengakuisisi 25 persen saham klub senilai 1,3 miliar poundsterling (sekitar Rp 25,7 triliun) dan digadang-gadang akan mendatangkan pemain bintang untuk klub pada musim depan.
Namun Ratcliffe yang juga menjabat CEO INEOS itu menyatakan lebih baik mencari pemain muda potensial yang bisa diorbitkan sebagai pemain bintang ketimbang menghabiskan banyak uang untuk membeli pesepak bola dengan nama besar.
"Dia pesepak bola hebat tapi bukan fokus kami, solusinya adalah tidak mengeluarkan banyak uang untuk beberapa pemain hebat," kata Ratcliffe sebagaimana diwartakan AFP pada Selasa terkait kemungkinan untuk merekrut Bellingham dan Mbappe.
"Tidaklah pintar membeli Mbappe. Siapa pun mengetahuinya. Yang lebih menantang adalah menemukan Mbappe generasi berikutnya atau Bellingham berikutnya atau Roy Keane berikutnya," kata dia.
Ratcliffe menilai bahwa Manchester United sudah banyak berbelanja pemain dalam 10 tahun terakhir namun tak membuahkan hasil yang signifikan. Mereka terakhir kali juara Liga Inggris pada 2013, kesusahan menembus posisi empat besar dan musim ini masih berada di peringkat enam.
"Mereka telah melakukan hal itu, jika Anda melihat 10 tahun terakhir, mereka telah menghabiskan banyak uang untuk membeli beberapa pemain hebat," kata dia.
"Hal pertama yang perlu kami lakukan adalah menempatkan orang-orang tepat di bidang yang tepat untuk mengelola dan mengatur klub," kata dia. "Dan pastikan kami melakukan rekrutmen dengan benar, ini adalah bagian penting dari sepak bola saat ini."
Pengusaha yang juga berinvestasi di klub Liga Prancis Nice dan tim F1 Mercedes itu mengakui bahwa Manchester United mengalami kemunduran sejak Alex Ferguson pensiun pada 2013.
Untuk itu, Ratcliffe ingin MU kembali menengok masa kejayaan di era 1990-an saat berhasil menggeser dominasi Liverpool.
Ia mengatakan saat ini Liverpool dan Manchester City bisa berjaya karena memiliki organisasi perusahaan yang baik dengan staf kepelatihan yang kompeten.
"Kami harus banyak belajar dari tetangga kami yang berisik (Manchester City) dan tetangga lainnya (Liverpool). Tapi pada akhirnya, mereka adalah rival kami," kata Ratcliffe.
Pilihan Editor: Profil Do Hung Dung, Pemain Vietnam yang Sebut Timnas Indonesia Tidak Punya Gaya Permainan yang Jelas