TEMPO.CO, Jakarta - Bayer Leverkusen menjelma menjadi klub paling mencorong di Eropa musim ini. Di bawah Xabi Alonso, mereka berpeluang mewujudkan treble winner dengan mengumpulkan tiga gelar sekaligus.
Di Bundesliga Jerman, Bayer Leverkusen sudah hampir pasti menjadi juara. Mereka tak terkalahkan dalam 28 laga dan akan memastikan gelar bila menang saat menjamu Werder Bremen, Minggu malam, 14 April 2024.
Mereka juga sudah lolos ke final Piala Jerman (DFB Pokal) dan akan berebut gelar juara dengan FC Kaiserlautern. Di Liga Europa, mereka sangat berpeluang lolos ke semifinal. Pada leg pertama perempat final mereka sudah menang 2-0 atas West Ham.
Semua kecemerlangan Bayer Leverkusen itu tak lepas dari kehebatan Xabi Alonso. Pelatih yang merupakan mantan gelandang Timnas Spanyol itu mampu meramu pemain biasa-biasa menjadi tim yang ditakuti lawan.
Xabi Alonso dan pemain Bayer Leverkusen. (ANTARA/AFP/Ina Fassbender).
Alonso menggantikan Gerardo Seoane pada Oktober 2022. Musim lalu, ia membawa timnya keluar dari zona degradasi.
Awal musim ini merupakan kesempatan pertama dimana ia dapat merekrut seluruh pemain yang ia inginkan, bersama dengan direktur olahraga Simon Rolfes. Di antara pemain-pemain baru tersebut adalah Granit Xhaka, Álex Grimaldo, Victor Bonifasius, dan Jonas Hofmann.
Alonso memadukan para pemain baru itu dengan muka lama menjadi tim yang tak terkalahkan.
Inilah kunci keberhasilan Xabi Alonso dalam membangun Bayer Leverkusen:
1. Formasi yang Mudah Dipahami
Xabi Alonso menyukai formasi 3-4-2-1. Ia dengan konsisten menerapkannya di Bayer Leverkusen.
Di posisi kiper, Lukas Hradecky menjadi andalan. Di depannya tiga pemain yang solid dalam pertahanan. Adapun lini tengah diisi dengan poros ganda yang diisi oleh Xhaka dan Ezequiel Palacios.
Grimaldo di kiri dan Jeremie Frimpong di kanan berpatroli di sayap, menutup area yang luas secara defensif namun juga terlibat dalam serangan. Hofmann dan Florian Wirtz bermain sebagai pemain nomor 10 yang beroperasi di belakang Bonifasius sebagai ujung tombak serangan.
Ini adalah formasi 3-4-2-1 di mana setiap pemain mengetahui peran mereka. Bagian tengah lapangan dipenuhi oleh para pemain kuat, memberikan ruang bagi para pemain sayap untuk maju.
2. Gaya Permainan
Gaya permainan Xabi Alonso di Bayer Leverkusen adalah dinamis dalam penguasaan bola, bekerja keras untuk merebutnya kembali. Hal itu konsisten terlihat dalam tampilan mereka sepanjang musim ini.
Para pemain sayap biasa bermain tinggi saat menguasai bola. Namun ketika kehilangan bola, mereka mundur ke sekitar garis tengah lapangan untuk membantu pertahanan.
Selanjutnya: Kesinambungan