TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum PSSI Erick Thohir buka suara terkait kabar dugaan pengaturan skor atau match fixing yang terjadi pada pertandingan Liga 1 2023-2024 antara Bhayangkara FC vs Persik Kediri. Ia meminta agar kecurigaan tersebut bisa segera dibuktikan.
Erick mengungkapkan bahwa pihaknya juga sudah mengirimkan surat ke Komite Disiplin PSSI sebagai langkah menyikapi pelaporan yang dilakukan Persik Kediri kepada Satgas Anti Mafia Bola. "Kalau dugaan-dugaan (match fixing) ya silakan, tetapi itu tentu perlu dibuktikan," ujar dia di Menara Danareksa, Jumat, 19 April 2024.
"Seperti kemarin Persik Kediri melaporkan ke Satgas, saya sebagai Ketua Umum PSSI juga mengirimkan surat ke Komdis agar keduanya terpadu. Jangan nanti terbelah-belah," tutur laki-laki yang juga menjabat sebagai menteri badan usaha milik negara tersebut.
Dugaan match fixing sebelumnya terjadi dalam laga pekan ke-31 Liga 1 2023-2024 antara Bhayangkara FC melawan Persik Kediri. Pertandingan yang digelar di Stadion PTIK, Jakarta Selatan itu berakhir dengan skor 7-0 untuk kemenangan The Guardian.
Seusai pertandingan, Persik membuat pernyataan resmi yang berisi kekecewaan terhadap performa tim dan evaluasi untuk laga berikutnya. Di sisi lain, tim berjuluk Macan Putih itu juga mencurigai telah terjadi match fixing pada partai tersebut.
Persik Kediri mengambil langkah dengan melaporkannya ke Satgas Anti Mafia Bola. Satuan tugas dikabarkan telah mengantongi informasi dan mencurigai beberapa sosok yang diduga sebagai runner atau perantara bandar judi yang hadir di laga tersebut.
Erick turut mengambil langkah dengan berkoordinasi kepada Komite Wasit PSSI untuk memperketat lagi pengawasan di lapangan. Ia mengungkapkan sejauh ini, tidak ada yang mencurigakan dari sisi wasit dalam memimpin pertandingan di Liga 1.
"Kami akan melakukan pengawasan, termasuk perwasitan. Sejauh ini, sementara, kami bukan melindungi wasit, yang salah ya salah, tetapi dari sisi perwasitan tidak ada hal-hal yang patut dicurigai. Dengan semua rekaman yang sudah ditonton oleh Pratap Singh (Senior Manager Referee AFC), silahkan ditanya, dengan ini belum ada," ucap dia.
Erick menyatakan saat ini pihaknya terus meninjau berbagai video pertandingan di Liga 1. Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) itu tidak mau menjadikan pengadil lapangan sebagai kambing hitam atas kasus dugaan match fixing. Menurut dia, hukuman harus dijatuhkan secara adil.