TEMPO.CO, Jakarta - Sebanyak empat tim menjadi kandidat kuat menjadi juara Piala Eropa atau Euro 2024. Meskipun setiap turnamen menghadirkan kejutan dari tim kuda hitam, beberapa tim secara konsisten muncul sebagai favorit berdasarkan penampilan historis, performa saat ini, pemain kunci, dan keahlian manajerial mereka.
Bila melihat sejarah performa tim, hanya ada beberapa negara menonjol sebagai pesaing konsisten di setiap gelaran Euro. Berikut daftar kuat kandidat juaranya.
1. Jerman
Sebagai tuan rumah Euro 2024, Jerman otomatis mendapat perhatian. Dengan tiga gelar (1972, 1980, dan 1996), mereka berbagi rekor kesuksesan Piala Eropa terbanyak. Penampilan mereka di kandang sendiri secara historis terbilang kuat. Die Mannschaft menjadi semifinalis pada Euro 1988.
Di ajang Piala Dunia, Jerman (masih Jerman Barat) juara saat turnamen digelar di rumah mereka pada 1974. Mereka menempati peringkat ketiga saat ajang yang sama kembali digelar di kandangnya pada 2006.
2. Spanyol
Spanyol memiliki rekor Piala Eropa yang mengesankan dengan memenangi tiga gelar pada edisi 1964, 2008, dan 2012. Gaya permainan tiki-taka dan kedalaman bakat skuad La Roja telah membantu mereka dengan baik dalam setiap persaingan.
Meskipun penampilan Timnas Spanyol baru-baru ini mengecewakan dibandingkan dengan era keemasan mereka, Tim Matador tetap menjadi pesaing yang tangguh. Satu lagi rekor Spanyol di Euro, mereka masih menjadi satu-satunya negara yang mampu mempertahankan gelar.
3. Prancis
Finalis Piala Dunia dua edisi terakhir, termasuk juara pada 2018, dan kampiun Euro 1984 dan 2000, Prancis, juga sangat pantas difavoritkan pada Euro edisi ke-17 ini. Sejak merebut Piala Dunia untuk kali pertama pada 1998, regenerasi di Prancis terlihat berjalan sangat mulus.
Les Bleus bisa dibilang salah satu skuad paling komplet baik dalam menyerang maupun bertahan. Dengan skuad yang penuh pemain berbakat, runner-up Euro 2016 ini akan selalu menjadi mimpi buruk bagi lawan mana pun.
4. Italia
Kemenangan Italia di Euro 2020, sukses kedua setelah 1968, mengingatkan semua orang bila warisan sepak bola mereka yang kaya masih ada. Dikenal karena pertahanannya yang kuat dan penyelesaian akhir yang klinis, Gli Azzurri tidak pernah bisa diabaikan jika turun di turnamen bergengsi.
Pemain Kunci yang Patut Diperhatikan di Euro 2024
Peluang sebuah tim untuk menang sering kali bergantung pada penampilan para pemain kuncinya. Berikut pemain kuncinya.
1. Kylian Mbappe (Prancis)
Salah satu penyerang tercepat di dunia saat ini. Kecepatan, skill, dan kemampuan mencetak gol yang sangat baik, menjadikan penyerang dengan 77 caps dan 46 gol ini aset sangat berharga bagi Les Bleus.
2. Rodri (Spanyol)
Memiliki caps (49) terbanyak kedua di Timnas Spanyol saat ini di bawah sang kapten Alvaro Morata (71), Rodri diyakini sebagai salah satu gelandang bertahan terbaik di dunia saat ini. Rodri dikenal karena keserbagunaannya, operan akurat, dan kemampuan menerapkan taktik dari pelatih.
3. Florian Wirtz (Jerman)
Gelandang milik Bayer Leverkusen berusia 21 tahun ini dianggap sebagai salah satu pemain muda terbaik di dunia. Wirtz seorang gelandang serang namun juga bisa bermain melebar di sisi kiri sebagai pemain sayap terbalik. Dia memiliki pola pikir ofensif yang jelas dan merupakan gelandang yang sangat dinamis, yang mampu menjangkau banyak area.
4. Federico Chiesa (Italia)
Memegang 45 caps dengan tujuh gol, dinamisme Chiesa dan kemampuannya mencetak gol dari sayap sangat penting bagi Italia. Bakat dan kreativitasnya menambah keunggulan serangan Gli Azzurri.
Peran Pelatih Membentuk Tim agar Sukses
Di balik setiap tim yang sukses terdapat manajer yang cerdas secara taktik dan tahu cara mengeluarkan yang terbaik dari para pemainnya.
1. Didier Deschamps (Prancis)
Karena pernah memenangi Piala Dunia sebagai pemain (pada 1998) dan pelatih (2018), pengalaman dan sikap tenang Deschamps sangat penting bagi Prancis. Kemampuan Deschamps mengelola ego dan menjaga keharmonisan skuad sudah terdokumentasi dengan baik.
Jika sebelumnya pernah memenangi Euro (2000) sebagai pemain, Deschamps ingin melakukannya sebagai pelatih setelah pada 2016 dikalahkan Portugal di final.
2. Luciano Spalletti (Italia)
Pengalaman menangani klub-klub Italia di antaranya AS Roma dan SSC Napoli hingga tim asal Rusia Zenit St Petersburg membuat Spalletti kaya akan pengalaman. Saat menangani Roma, ia gemar memakai formasi 4-2-3-1 karena menerapkan permainan ofensif tim didasarkan pada pergerakan yang mengalir dan umpan cepat untuk membangun serangan, berpusat pada distribusi dua gelandang.
Ketika mengantar Napoli juara Liga Italia 2022-2023, Spalletti juga masih menerapkan pola menyerang 4-3-3 kendati lebih percaya bahwa skema dalam sepak bola saat ini tidak terlalu berpengaruh.
3. Luis de la Fuente (Spanyol)
Piawai dan lebih menyukai menangani pemain muda. Mikel Merino dan Mikel Oyarzabal ikut merasakan sukses memenangi Kejuaraan Eropa U-21 bersama tim muda Spanyol asuhan De La Fuente. Soal strategi, De la Fuente lebih menyukai memasang penyerang tengah tradisional dan melepaskan banyak umpan ke kotak penalti.
4. Julian Nagelsmann (Jerman)
Pelatih termuda (36 tahun) di Euro 2024. Nagelsmann dikenal karena fleksibilitasnya dalam formasi, mempertahankan penguasaan bola, dan menerapkan gegenpressing. Dengan strategi ini, setiap tim kehilangan penguasaan bola, para pemain segera berusaha untuk merebut kembali penguasaan bola, daripada mundur untuk berkumpul kembali.
SKOR.ID | UEFA
Pilihan Editor: Kylian Mbappe Tidak Masuk Skuad Timnas Prancis untuk Olimpiade Paris 2024, Bakal Absen?