TEMPO.CO, Jakarta - Duel Polandia vs Austria akan tersaji pada babak penyisihan Grup D Euro 2024 atau Piala Eropa 2024 di Stadion Olimpiade, Berlin, pada Jumat, 21 Juni 2024, pada pukul 23.00 WIB. Laga yang akan disiarkan secara langsung oleh RCTI dan Vision+ ini menentukan nasib kedua tim untuk bertahan di turnamen atau tersingkir.
Polandia kalah 1-2 dalam pertandingan pertamanya di Grup D Piala Eropa 2024. Namun, mereka tak pernah kalah dua kali berturut-turut dalam Piala Eropa. Si Rajawali yang diasuh Michal Probierz kehilangan daya gedor setelah kehilangan Robert Lewandowski, tetapi masih mampu mencuri gol lebih dulu lewat sundulan Adam Buksa.
Polandia tetap kalah karena Cody Gakpo dan Wout Weghorst berhasil membuat Belanda membalikkan keadaan. Kini, menghadapi Austria dalam pertandingan keduanya, Tim Putih Merah sudah bisa menurunkan Robert Lewandowski yang kerap menjadi inspirator Polandia, meski pelatih Michal Probierz tahu Austria tidak lebih mudah dari Belanda.
Austria juga kalah tipis dari lawannya pada pertandingan pertamanya. Mereka menyerah 0-1 dari Prancis. Pertandingan itu menjadi kali pertama dalam 18 pertandingan terakhir, Austria tak berhasil menyarangkan gol ke gawang lawannya.
Austria tak ingin ketumpulan itu terulang kala menghadapi Polandia. Sebelum ini pun, hanya Prancis pada September 2022 yang membuat mereka melalui dua pertandingan tanpa bisa mencetak gol.
Artinya, Prancis memiliki pertahanan yang sulit ditembus. Faktanya, mereka adalah tim kedua setelah Portugal yang kebobolan paling sedikit dari semua tim Eropa yang mengikuti kualifikasi Euro 2024.
Itu berbeda dengan Polandia, yang dua kali dijebol oleh Belanda. Fakta ini bisa membuat Das Team yang dilatih mantan pelatih pelatih Manchester United, Ralf Rangnick, bisa berbesar hati bahwa ketumpulan timnya bisa segera berakhir.
Masalahnya, seperti Prancis yang memiliki Kylian Mbappe dan menjadi faktor teror untuk pertahanan Austria, Polandia juga kini sudah bisa diperkuat striker yang sama berbahaya dengan Mbappe, Robert Lewandowski.
Agresi dan gangguan Mbappe memaksa bek tengah Max Wober membuat gol bunuh diri untuk Prancis ketika Austria sudah pada titik mampu mengimbangi Les Bleus, berkat permainan yang solid di semua lini. Austria harus mencari cara agar faktor hadirnya Lewandowski dalam skuad Putih Merah tidak mengulang teror yang dibuat Mbappe pada laga pertama.
Catatan Merah
Bukan cuma faktor Lewandowski yang mengganggu Austria. Das Team juga memanggul beban catatan merah dalam beberapa pertemuan terakhir dengan Polandia. Kedua tim memang baru sekali bertemu dalam turnamen besar sepak bola, yakni Euro 2008 ketika kedua tim seri 1-1 pada fase grup.
Dalam lima pertemuan terakhir antara kedua tim sejak 1994, Austria tak pernah bisa mengalahkan Polandia. Pada kualifikasi Euro 2020 mereka menyerah 0-1 di kandangnya sendiri di Wina. Yang bisa diharapkan Ralf Rangnick dari timnya adalah tetap menjadi tim yang lebih menguasai bola sehingga kemungkinan menciptakan peluang dan gol lebih besar ketimbang menjadi tim yang lebih bertahan.
Saat menghadapi Prancis, para gelandang dan penyerang Austria lebih aktif menginvasi sepertiga terakhir lapangan, dengan 137 umpan melawan 108 umpan yang dibuat Les Bleus. Ralfnick harus menginstruksikan lima gelandang yang di antaranya Marcel Sabitzer dan Konrad Laimer untuk tak membiarkan Polandia mengacak-acak stabilitas permainan mereka di lapangan tengah.
Polandia mungkin tak apa-apa menjadi tim yang lebih senyap di sektor tengah. Mereka bisa mengandalkan Lewandowski untuk merusak konsentrasi permainan Austria seperti dilakukan Mbappe di Prancis.
Lewandowski adalah pemain yang paling sering membela timnas Polandia dan sekaligus pencetak gol terbanyak sepanjang masa Polandia. Dia begitu instrumental bagi timnya, sampai penjaga gawang Wojciech Szczesny meyakini kehadiran sang kapten akan menaikkan level kualitas bermain timnya berkat virus positif darinya yang merasuki tim untuk tampil lebih bagus di semua lini, tak cuma striker Adam Buksa.
Timnas Austria. REUTERS
Adu Cerdik Probierz vs Rangnick
Micha Probierz kemungkinan tetap memasang tiga bek tengah dan lima gelandang dalam formasi 3-5-2 Polandia, sedangkan Ralf Rangnick kembali menempatkan ujung tombak tunggal yang dilapis lima gelandang dalam formasi 4-2-3-1 Austria.
Walau amat membutuhkan Lewandowski, Probierz kemungkinan tak akan cepat-cepat menurunkan striker Barcelona itu. Untuk itu, pelatih Polandia itu masih akan memasangkan Adam Buksa dengan Kacper Urbanski sebagai dua ujung tombak serangan Polandia. Lewandowski baru diturunkan ketika Urbanski atau Buksa tak efektif, atau Polandia membutuhkan segera unggul atas Austria.
Duo bek sayap, Nicola Zelewski di kiri dan Przemyslaw Frankowski di kanan, kembali berdiri paralel dengan trio gelandang Piotr Zielinski, Taras Romanczuk, dan Sebastian Szymanski. Sedangkan Jakub Kiwior, Pawel Dawidowicz dan Jan Bednarek menjadi tiga palang pintu yang mencegah agresi Austria ke kotak penalti sehingga Wojciech Szczesny terlindung optimal.
Di pihak Austria, Michael Gregoritsch akan menjadi pemain yang paling sibuk dalam mengganggu tim pertahanan Polandia. Christoph Baumgartner akan kembali tepat berada di belakang Gregoritsch sebagai penyerang kedua, sedangkan Konrad Laimer dan Marcel Sabitzer menjadi peneror di kedua sayap serangan.
Mereka akan disangga salah satu dari dua gelandang tengah yang terdiri dari Florian Grillitsch dan Nicolas Seiwald, saat Austria menemukan ruang dan momen bergerak ke depan.
Dua bek sayap mereka, Phillipp Mwene dan Stefan Posch, akan turut aktif merancang serangan dari sayap, sekaligus melindungi duet bek tengah Max Wober dan Kevin Danso. Mereka harus memastikan penjaga gawang Patrick Pentz tidak begitu diusik oleh lini depan Polandia.
Pilihan Editor: Prediksi Belanda vs Prancis di Grup D Euro 2024: Jadwal Live, Berita Terkini Tim, H2H, Perkiraan Formasi