TEMPO.CO, Jakarta - PSSI mulai menjalankan program naturalisasi pemain keturunan untuk Timnas Putri Indonesia. Noa Leatomu saat ini menjadi salah satu sosok yang diproyeksikan memperkuat Garuda Pertiwi.
Noa Leatomu telah mengikuti dua sesi latihan terakhir yang digelar di Lapangan Rugby Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta Pusat pada 25 dan 26 Juni. Kendati baru bergabung kurang dari sepekan, dia tak terlihat canggung dan langsung berbaur dengan para pemain lain.
Ditemui selepas latihan, Noa menceritakan asal-usul garis keturunan Indonesia yang dimilikinya. "Nama saya Noa, usia saya 20 tahun. Asal-usul Indonesia saya dari ayah yang 100 persen orang Indonesia. Dia berasal dari Ambon, Maluku," kata dia kepada wartawan, Rabu, 26 Juni.
Noa tampil menonjol pada sesi internal game latihan hari ini. Ia mampu menyelesaikan empat babak pertandingan yang digelar. Bek asal klub Belgia, KRC Genk Ladies berduet di lini belakang bersama kapten Safira Ika Putri. Beberapa kali, pemain berusia 20 tahun itu melakukan tackle dan intercept yang tepat sasaran. Akan tetapi, beberapa kali umpannya kerap tak sampai pada tujuan.
Calon pemain naturalisasi Timnas Putri Indonesia Noa Leatomu saat ditemui di Lapangan Rugby Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta Pusat, Rabu, 26 Juni 2024. TEMPO/Randy
Meski tumbuh kembang di Belanda, Noa mengaku mempunyai keterikatan emosional dengan Indonesia. Ayahnya, kata dia, kerap menceritakan tentang berbagai hal tentang Indonesia, termasuk soal sepak bolanya. Hal itu juga yang membuat dia akhirnya lebih memilih bermain untuk Tim Merah Putih ketimbang Belanda.
"Saya diceritakan tentang Indonesia ketika saya masih kecil. Ayah saya berasal dari Indonesia. Dia memperkenalkan saya dengan sepak bola. Saya sangat dekat dengan asal-usul Indonesia saya dan punya hubungan erat dengan keluarga besar saya di Indonesia. Karena itu saya sangat antusias untuk bermain di timnas indonesia," tuturnya.
Kecintaannya terhadap Indonesia terbukti saat dia memperkenalkan diri dengan Bahasa Indonesia saat sesi awal wawancara. Meski belum begitu fasih, Noa mengaku akan berusaha untuk mempelajarinya agar ke depan komunikasi dengan para pemain lain juga bisa lebih lancar. "Saya belajar bahasa Indonesia ayah. Saya sudah tahu beberapa kata di bahasa Indonesia yang diajarkan. Kadang-kadang saya bicara bahasa Indonesia dan mengerti beberapa kata-katanya."
Saat ini, Noa masih menjalani trial yang dipimpin langsung oleh pelatih Timnas Putri Indonesia Satoru Mochizuki. Proses naturalisasinya baru akan diajukan jika dia mampu memenuhi kebutuhan juru taktik asal Jepang tersebut.
Pilihan Editor: Estella Loupatty Serius Ingin Jadi WNI, Belajar Bahasa Indonesia Lewat Aplikasi Duolingo