Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kericuhan Warnai Sepak Bola Putra PON 2024: Wasit Dipukul, Laga Aceh vs Sulawesi Tengah Terhenti

Reporter

Editor

Nurdin Saleh

image-gnews
Mobil ambulan berada di lapangan dalan pertandingan sepakbola putra antara Aceh vs Sulsel di Stadion Dimurthala pada Sabtu, 14 September 2024. ANTARA/Hendri Sukma Indrawan
Mobil ambulan berada di lapangan dalan pertandingan sepakbola putra antara Aceh vs Sulsel di Stadion Dimurthala pada Sabtu, 14 September 2024. ANTARA/Hendri Sukma Indrawan
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Kericuhan terjadi di laga perempat final sepak bola putra Pekan Olahraga Nasional XXI Aceh-Sumut (PON 2024) antara Aceh vs Sulawesi Tengah di Stadion Dimurthala, Banda Aceh, Sabtu, 14 September. Pertandingan pun terhenti akibat seorang pemain Sulsel memukul wasit.

Laga yang berlangsung di Stadion Dimurthala, Banda Aceh pada Sabtu malam telah berlangsung selama 90 menit dengan Sulsel sedang unggul 1-0 atas tuan rumah.

Namun, sebelum laga berakhir pemain Sulsel Muhammad Rizki memukul wasit Eko Agus Sugiharto setelah ia memberi hadiah penalti kepada Aceh setelah pemain Aceh Muhammad Nur Mahyuddin dijatuhkan di kotak terlarang.

Berdasarkan pantauan Antara di tempat stadion, wasit sempat mendapat perawatan sebelum di bawa keluar lapangan dengan mobil Ambulan.

Hingga pukul 22.30 WIB, pertandingan masih belum dilanjutkan.

Jalannya Pertandingan

Pada pertandingan yang diwarnai kericuhan dan tiga kartu merah ini, Sulawesi Tengah sempat unggul 1-0 di babak pertama berkat Wahyu Alan di babak pertama atau menit ke-24.

Lewat skema serangan balik, Wahyu Alan menerima umpan lambung dari tengah lapangan dan lolos dari pengawalan pemain Aceh sebelum melepaskan tendangan di kotak penalti yang gagal dihentikan kiper. Sulteng unggul 1-0.

Aceh coba untuk mengejar ketertinggalan lewat percobaan mereka pada menit ke-33. Tendangan bebas Resi Wahyudi di pinggir kotak penalti gagal membuahkan gol karena berhasil ditepis kiper Sulteng Rexy sebelum dibuang keluar.

Laga sempat terhenti pada menit ke-38 setelah terjadi perselisihan antara pelatih Sulsel dengan staf pelatih Aceh di pinggir lapangan sehingga memicu emosi suporter tuan rumah yang kemudian melempar botol-botol minuman ke lapangan.

Pertandingan kembali dilanjutkan setelah situasi membaik, dengan wasit memberikan tambahan waktu tujuh menit sebelum babak pertama berakhir.

Sulteng berhasil mempertahankan keunggulan 1-0 mereka atas Aceh hingga jeda istirahat.

Dalam posisi tertinggal, Aceh langsung tancap gas di babak kedua. Mereka nyaris mencetak gol pada menit ke-46.

Tendangan bebas Tifatul Ulfi di sisi kiri mengarah langsung ke gawang, tetapi Rexy melakukan penyelamatan bagus untuk mengamankan gawangnya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Aceh kembali menciptakan peluang pada menit ke-58 lewat aksi Akmal Juanda yang melewati tiga pemain sebelum melepaskan tendangan di kotak penalti. Sayang bola masih melambung tinggi dari gawang.

Aceh terus membombardir pertahanan Sulteng, tetapi upaya tim tuan rumah belum berhasil membobol gawang lawan.

Pada menit ke-74, Sulteng harus bermain dengan 10 pemain setelah wasit mengusir Wahyu Alman karena pemain bernomor punggung 25 itu mengangkat kaki terlalu tinggi saat mencoba membuang bola kartu kuning dan hampir mengenai kepala pemain Aceh.

Lalu Sulteng mulai bertahan dan bermain cukup keras sehingga wasit mengeluarkan banyak kartu kuning dan berujung dua kartu merah lagi.

Saat wasit memberikan kartu merah yang kedua untuk Sulteng yaitu pada menit ke-85 terhadap Moh Akbar terjadi sejumlah protes. Bahkan sempat terjadi perselisihan selama beberapa menit sebelum wasit memberikan tambahan waktu 13 menit.

Puncaknya kontroversi dalam pertandingan ini terjadi pada menit ke-97 kala wasit memberikan hadiah penalti untuk tuan rumah Aceh. Tidak terima dengan keputusan itu, pemain Sulteng bernomor punggung 15 Rizki Saputra memukul wasit di bagian kepala hingga terjatuh.

Wasit sempat mendapatkan perawatan medis sebelum dibawa keluar lapangan dengan mobil ambulan. Hal ini membuat pendukung tuan rumah kesal dan melemparkan botol ke lapangan. Kericuhan pun sempat terjadi, dan pada akhirnya pertandingan terhenti untuk sementara.

Setelah beberapa menit, pertandingan kembali dilanjutkan. Rizki Saputra mendapatkan kartu merah dari wasit yang menjadi kartu merah ketiga untuk Sulteng. Aceh melakukan eksekusi penalti, tetapi Rexy masih bisa melakukan penyelamatan.

Laga masih dalam keadaan skor 0-1. Namun, beberapa saat kemudian, Aceh kembali mendapatkan hadiah penalti. Wasit memberikan hadiah penalti usai pemain Sulteng dianggap melakukan handball. Akmal Juanda mengambil penalti pun sukses melakukan tugasnya, dan skor menjadi imbang 1-1.

Setelah peluit panjang dibunyikan wasit, laga seharusnya dilanjutkan ke babak perpanjangan waktu. Namun, tim Sulteng menolak melanjutkan laga.

Catatan Redaksi: Berita ini sudah direvisi pada Minggu, 15 September, pukul 21.00 WIB pada bagian babak pertandingan dalam tulisan. Seharusnya perempat final, bukan semifinal.

Pilihan Editor: Usai Ditahan Imbang Timnas Indonesia, FA Australia Pastikan Graham Arnold Tetap Jadi Pelatih Socceroos

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Jokowi Bakal Resmikan Gedung Anak Muda yang Diinisiasi Budi Gunawan di Aceh

11 jam lalu

Presiden Jokowi meninjau Bendungan Temef saat peresmian di Oenino, Kabupaten Timor Tengah Selatan, Nusa Tenggara Timur, Rabu, 2 Oktober 2024. Bendungan Temef yang diresmikan Presiden Jokowi tersebut mampu menyediakan air baku dengan kapasitas 131 liter per detik untuk masyarakat di dua Kabupaten, Timor Tengah Selatan dan Kabupaten Timor Tengah Utara. ANTARA/Mega Tokan
Jokowi Bakal Resmikan Gedung Anak Muda yang Diinisiasi Budi Gunawan di Aceh

Presiden Jokowi akan meresmikan sejumlah infrastruktur di Serambi Mekah.


Tekad Kader Banteng untuk DKI Jakarta dan Sulawesi Utara

1 hari lalu

Pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung (kanan) dan Rano Karno (kiri) mengikuti debat pertama pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta tahun 2024 di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Minggu, 6 Oktober 2024. ANTARA FOTO/Aprillio Akbar
Tekad Kader Banteng untuk DKI Jakarta dan Sulawesi Utara

Calon kepala daerah dari PDIP di DKI Jakarta dan Sulawesi Utara menyampaikan gagasan dalam debat Pilkada 2024. Ada Program Jakarta Bergerak dan Solid Bergerak untuk Sulut Maju Sejahtera, tanpa retorika.


Buku Legacy Pesulap Merah Olly Dondokambey Resmi Diluncurkan

1 hari lalu

Gubernur Sulawesi Utara (Sulut) Olly Dondokambey saat menhadiri peluncuran buku Legacy Pesulap Merah dari Pasifik di Hotel Lume'os, Cempaka Putih, Jakarta, Senin, 14 Oktober 2024. Dok. Pemprov Sulawesi Utara
Buku Legacy Pesulap Merah Olly Dondokambey Resmi Diluncurkan

Peluncuran buku Legacy Pesulap Merah karya Tribun Network yang memotret dua periode kepemimpinan Olly Dondokambey di Sulawesi Utara berlangsung megah di Ball Room Lantai 10 Hotel Lume'os, Cempaka Putih, Jakarta, pada Senin, 14 Oktober 2024.


Diduga Sebarkan Video Asusila, Mantan Caleg Ditangkap di Depok

2 hari lalu

Tersangka MD alias ML di Polda Aceh. ANTARA/HO-Bidhumas Polda Aceh
Diduga Sebarkan Video Asusila, Mantan Caleg Ditangkap di Depok

Dugaan penyebaran video asusila itu dilaporkan pada 14 November 2024. Polisi menunda penyelidikan karena menunggu tahapan pemilu rampung.


Uniknya Cita Rasa Kopi Boh Manok Weng dari Aceh

2 hari lalu

Kopi boh manok weng pineung nyen di Kota Banda Aceh. (ANTARA/Layla Laode)
Uniknya Cita Rasa Kopi Boh Manok Weng dari Aceh

Minuman ini terbuat dari campuran kopi, telur ayam kampung, dan pinang muda yang menciptakan cita rasa unik.


Mantan Caleg di Aceh Ditahan karena Diduga Sebarkan Video Asusila

2 hari lalu

Tersangka MD alias ML di Polda Aceh. ANTARA/HO-Bidhumas Polda Aceh
Mantan Caleg di Aceh Ditahan karena Diduga Sebarkan Video Asusila

Polda Aceh menahan seorang mantan caleg pada Pemilu 2024 yang dilaporkan telah menyebarkan video asusila.


Kenangan Pertemuan Megawati-Prabowo Santap Nasi Goreng, Kenali Ragam Varian Menunya dari Berbagai Daerah

6 hari lalu

Nasi Goreng Kambing. Shutterstock
Kenangan Pertemuan Megawati-Prabowo Santap Nasi Goreng, Kenali Ragam Varian Menunya dari Berbagai Daerah

Pada pertemuan Megawati-Prabowo 14 Juli 2019 dengan suguhan nasi goreng. Ketahui juga 5 varian nasi goreng dari berbagai daerah.


Janji Rio Dondokambey untuk Sulawesi Utara

9 hari lalu

Anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) periode 2024-2029 Rio Dondokambey (kiri) bersama Gubernur Sulawesi Utara Olly Dondokambey di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa, 1 Oktober 2024.
Janji Rio Dondokambey untuk Sulawesi Utara

Dilantik menjadi anggota DPR, Rio berjanji akan bekerja keras untuk menjaga kepercayaan masyarakat Sulawesi Utara lewat jabatan sebagai wakil rakyat di Senayan. Berharap masuk Komisi XI atau Komisi X.


Persib Bandung Dijatuhi Sanksi oleh Komdis PSSI karena Kericuhan Suporter Usai Laga Melawan Persija

9 hari lalu

Suasana kericuhan antara suporter Persib Bandung dan Persija Jakarta pada 23 September 2024. Instagram/infojabar
Persib Bandung Dijatuhi Sanksi oleh Komdis PSSI karena Kericuhan Suporter Usai Laga Melawan Persija

Persib Bandung menghormati keputusan Komdis PSSI soal sanksi yang dijatuhkan akibat kericuhan kericuhan suporter usai laga kontra Persija Jakarta.


KPAI Kritik Istri Pimpinan Ponpes di Aceh yang Siram Santri Pakai Air Cabai sebagai Hukuman

10 hari lalu

Ilustrasi kekerasan terhadap anak. Shutterstock
KPAI Kritik Istri Pimpinan Ponpes di Aceh yang Siram Santri Pakai Air Cabai sebagai Hukuman

KPAI mengkritik keras tindakan istri pimpinan salah satu pesantren di Aceh Barat, NN (40), yang menyiram seorang santri karena dianggap salah.