TEMPO.CO, Jakarta - Harapan Federasi Sepak Bola Malaysia (FAM) untuk menaturalisasi salah satu pemain diaspora, Mats Deijl, kandas. FIFA tak memberi lampu hijau kepada federasi untuk melanjutkan naturalisasi bek kanan berusia 27 tahun tersebut.
Mats Deijl adalah pemain yang merumput bersama Go Ahead Eagles di kasta elite sepak bola Belanda alias Eredivisie. Deijl disinyalir memiliki darah keturunan Malaysia dalam silsilah keluarganya. Tapi, FIFA mendapati bahwa naturalisasi tak sesuai ketentuan.
Berdasarkan ketentuan FIFA, seorang pemain hanya bisa dinaturalisasi jika memiliki darah keturunan, paling jauh, dari kakek atau neneknya. Sedangkan Mats Deijl hanya mendapatkan itu dari sang moyang atau ibu dari kakek di pihak ayah. Dengan demikian, FIFA terpaksa menolak permohonan FAM untuk menaturalisasi Deijl karena tidak memenuhi syarat.
FAM sejatinya sudah berupaya merekrut Mats Deijl sejak Juni lalu setelah mengetahui bahwa sang pemain tertarik membela Timnas Malaysia dan memiliki darah keturunan. Mereka langsung mengontak klub, agen, dan Deijl secara personal untuk mendapatkan dokumen yang dibutuhkan.
Dari sana, ditemukan informasi bahwa Mats Deijl memang memiliki darah Malaysia dari ibu kakeknya di pihak ayah. Sang moyang lahir di Singapura pada 24 Juni 1893, ketika negara tersebut masih menjadi bagian Malaysia. Tapi, itu tak memenuhi syarat yang diminta FIFA. Seorang pemain hanya bisa dinaturalisasi jika: pertama, dia lahir di negara bersangkutan. Kedua, ia lahir ayah atau ibu pemain lahir di negara terebut. Ketiga, kakek atau neneknya lahir di negara itu. Keempat, sang pemain menetap di negara tersebut selama lebih dari lima tahun.
Oleh karena itu, FAM dengan berat hati menghentikan upaya mereka menaturalisasi Mats Deijl untuk Timnas Malaysia. "Meski demikian, kami mengapresiasi ketertarikan dan kesungguhan sang pemain demi membela Timnas Malaysia," tulis FAM dalam pernyataan resmi.
Melalui pernyataan itu pula, FAM mengakui bahwa mereka juga coba mengontak beberapa pemain lain yang disinyalir memiliki darah Malaysia. Namun, sampai saat ini, belum ada perkembangan positif. Problem utamanya serupa dengan kasus Mats Deijl, yakni garis keturunan yang melampaui ketentuan FIFA.
Pilihan Editor: