TEMPO Interaktif, Paris -Bintang sepakbola asal Perancis Franck Ribery, yang tengah berhadapan dengan kasus skandal seks, belum akan menjalani proses penyelidikan. Hal itu, menurut salah seorang sumber yang menangani kasus itu, karena Ribery akan bermain di final Piala Dunia Afrika Selatan.
Kabar tersebut diharapkan dapat meredakan ketegangan tim Perancis, dalam menghadapi turnamen yang digelar 11 Juni - 11 Juli mendatang. "Proses kasus ini memang sudah berjalan. Namun Ribery belum akan dipanggil hakim untuk proses penyelidikan, sebelum kompetisi itu dilangsungkan," kata sumber dari kehakiman di Paris, kemarin (30/4). "Karena jika dia (Ribery) sudah dalam proses penyelidikan, maka dia diharamkan mengenakan seragam tim Perancis."
Skandal seks ini terkubuka saat Zahia bicara blak-blakan kepada Paris Match, Kamis (29/4/2010), perihal perselingkuhannya bersama Franck Ribery. Zahia yang genap berusia 18 tahun pada Februari lalu mengatakan, Ribery mengundangnya ke Muenchen pada April 2009 untuk merayakan ulang tahun ke-26 Ribery di sebuah hotel super mewah.
Laporan dari Frence Press mengatakan, pada saat itu Zahia masih berada di bawah umur untuk menginap. Namun, wanita muda ini tidak menyebutkan usianya.
Ribery sempat diinterogasi bersama rekannya, Sydney Govou. Ribery berharap proses investigasi terhadap kasus ini dapat ditunda sampai Piala Dunia 2010 usai.
Pemain utama Perancis itu juga dituntut menjalin hubungan jaringan kerja dengan germo. Tuntutan itu berdasarkan salah satu data yang menyebutkan Ribery merupakan klien dari klub malam kota Paris yang ditengarai menyuplai pelacur.
Pengacara Ribery mengatakan, hingga saat ini, kliennya telah ditanyai seputar apa yang diketahuinya soal jaringan penyedia gadis yang dijadikan pelacur. Namun Ribery sendiri hingga saat ini belum mau berkomentar tentang dugaan skandal tersebut.
NEW TWIST | WASHINGTON POST | REUTERS | ANGIOLA HARRY