"Saya mau saja jika diminta untuk main di tim nasional atau pada salah satu klub di Indonesia, tapi saya tetap tak mau melepas paspor Italia saya," kata Alessandro yang ditemui saat keluar dari terminal kedatangan Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Rabu (28/7).
Alessandro tiba di Indonesia untuk memenuhi undangan mengikuti pertandingan amal (charity game) yang ditujukan kepada pendiri Arema Indonesia, Lucky Acub Zaenal, dan tokoh sepak bola Surabaya, Rusdy Bahalwan, yang sama-sama tengah menderita sakit. Pertandingan perdana akan dilangsungkan pada 4 Agustus di Malang lalu dilanjutkan pada 10 Agustus di Surabaya.
Alessandro, 16 tahun, mengatakan status kewarganegaraan Italia sangat penting baginya untuk melanjutkan hidup di benua Eropa. "Buat orang yang tinggal di Eropa, punya paspor Italia bisa lebih baik," kata pemain yang pernah tampil membela klub Rimini Calcio FC di turnamen U-15 Serie B Italia.
Mengenai pertandingan amal di Malang dan Surabaya nanti, Alessandro mengatakan dia akan berusaha bermain dan menikmatinya. "Bermain bola nanti akan sangat menyenangkan. Saya merasa senang sudah diundang dan kini benar-benar hadir di Indonesia. Saya tidak tahu bagaimana para pemain lain tapi saya tunjukkan kemampuan saya sebaik mungkin," kata Alessandro yang mempunyai ibu dari Bali dan ayah dari Italia.
Saat bermain sepak bola, Alessandro aslinya adalah seorang striker. Namun ia bisa juga berperan sebagai pemain sayap. Selama dua tahun, ia bermain sebagai penyerang di klubnya dan pernah terpilih sebagai pemain terbaik di turnamen itu pada 2007.
Alessandro juga mengaku tertarik untuk menetap di Indonesia. Namun ia belum mau memutuskannya sekarang karena masih fokus pada karir sepak bolanya di Italia. "Aku baru 16 tahun sekarang, masih banyak hal yang bisa aku lakukan dan karir sepak bolaku masih bisa meningkat lagi," kata pemain yang memiliki tinggi badan 170 sentimeter ini.
Bersama Alessandro, hadir pula pemain asing keturunan Indonesia, Irfan Bachdim, yang juga diundang untuk bermain di pertandingan amal tersebut. Irfan yang memiliki ayah asal Indonesia itu lahir dan besar di Belanda serta sempat mengenyam pendidikan sepak bola di klub Ajax Amsterdam junior selama tiga tahun sejak 1999. Mantan pemain tengah HFC Haarlem, Belanda itu kini membela klub Melbourne Heart FC, Australia.
Sebelum Alessandro dan Irfan datang, dua pemain asing keturunan Indonesia sudah tiba lebih dulu di Indonesia yaitu Serginho van Dijk yang berasal dari Belanda dan Kim Jeffrey Kurniawan yang memiliki paspor Jerman. Namun Serginho tidak bisa tampil di pertandingan amal karena tengah mengikuti latihan di klub Adelaide United, Australia.
GABRIEL WAHYU TITIYOGA