Inter akhirnya menunjuk mantan arsitek Liverpool Rafael Benitez untuk menggantikan Mourinho yang menyeberang ke Real Madrid. Inter juga sempat menghubbungi Guus Hiddink yang sedang melatih Turki.
Namun baik Capello maupun Hiddink memilih bertahan. Benitez, yang memilih mengakhiri kontraknya di Merseyside langsung menyambar ketika peluang menangani Inter datang kepadanya.
Moratti mengatakan sempat membidik Capello untuk menjadi pelatih Inter. “Capello adalah hipotesis yang realistis yang bertahan selama dua setengah hari dan berakhir pada hari Senin,” ungkap Moratti, Kamis (29/7).
“Capello tidak berkompetisi dengan Benitez, pada awalnya kami sempat berpikir ia layak menjadi pelatih tim kemudian tidak,” tegasnya.
Inter, menurut Moratti tidak melakukan apapun agar Capello bisa menggeser posisi Mourinho. Semuanya berjalan alami. Namun, pengusaha minyak itu menegaskan pihaknya tidak menjadikan Benitez sebagai target nomor dua ataupun ketiga. “Benitez adalah salah satu pelatih yang mempunyai pengalaman internasional. Saya banyak mendengar cerita sukses tentangnya dan kami langsung menginginkannya,” papar Moratti.
Moratti menyatakan pihaknya memang menyediakan alternatif figur-figur pengganti Mourinho. Ia mengaku sulit baginya untuk memutuskan siapa pelatih yang layak untuk menjadi nahkoda klub musim depan. “Benitez figur yang sangat profesional, bekerja sangat keras dan mempunyai sistem bekerja hampir sama dengan Mourinho, mempelajari pertandingan dan tim lawan,” puji Moratti.
“Ia adalah jaminan bekerja dengan serius dan saya berharap hasil bagus. Di tingkat pribadi ia adalah figur terpelajar, sopan, disukai, tidak terlalu ngotot ketika membicarakan pemain yang dia inginkan,” Moratti menjelaskan.
Sifat Benitez, menurut Moratti berbeda dengan Mourinho. Pelatih Portugal itu lebih tegas soal pemain. “Mourinho hanya tegas kepada Ricardo Quaresma. Namun itu tidak berjalan baik dan ia tenang setelah itu,” katanya.
Moratti mengaku kehilangan Mourinho, pelatih yang sukses menyumbangkan tiga gelar musim lalu buat Inter. “Saya tidak ingin seseorang meniru gaya Mourinho atau berusaha berkompetisi terkait karakter melatih. Setidaknya karena itu akan sangat sulit untuk dilakukan,” katanya.
“Benitez figur yang sangat berbeda karakternya,” pungkas Moratti.
AP | bagus wijanarko