Belanda, finalis Piala Dunia Afrika Selatan kembali pada pakemnya permainan mengalir. Permainan menunggu yang dipraktekkannya di Afsel tidak terlihat melawan San Marino yang memang bukan lawan sepadan bagi skuad Bert van Marwijk.
Hasilnya, Dirk Kuyt membuka keunggulan lewat penalti pada menit ke-16. Huntellaar mencetak gol kedua sebelum turun minum dan menyumbangkan dua lainnya pada babak kedua.
Nistelrooy, yang kembali dipanggil untuk kali pertama dalam dua tahun setelah memilih pensiun, turun menggantikan Nigel De Jong pada menit ke-67. Suporter Belanda memberi sambutan berdiri ketika pemain yang dipanggil menggantikan Robin van persie (cedera) itu memasuki lapangan.
Meski bermain tanpa persie dan Arjen Robben permainan Belanda tetap hidup melawan San Marino. Nistelrooy menutup kemenangan tim pada menit ke-90 setelah kembali turun sejak terakhir tampil di Euro 2008.
“Ini adalah perjalanan panjang untuk bisa bermain lagi...dan pada waktunya Anda menyadari ini bukanlah hal normal untuk berdiri di tengah lagu ebangsaan dan memakai kostum Belanda,” kata pemain yang kini berkostum Hamburg itu.
Pemain yang akrab dipanggil Ruudtje itu mengaku kepada televisi Belanda ia bertekad bertahan selama mungkin di tim nasional. Itu jika memang Marwijk mengizinkannya. “Ini adalah momen yang luas biasa setelah Anda berpikir tidak mungkin dipanggil lagi,” ujarnya.
Meski menang Marwijk belum puas dengan performa keseluruhan timnya. Belanda menurunya mengawali laga dengan lamban. “Kami cuma sedikit mempunyai peluang pada babak pertama,” katanya.
Belanda akan menjalani laga kedua kualifikasi melawan Finlandia di Rotterdam Selasa depan. San Marino akan bertandang ke Malmo untuk berhadapan dengan Swedia.
AP | REUTERS | bgs