TEMPO Interaktif, Surabaya - Ketua Umum Persebaya Saleh Ismail Mukadar ngotot tak akan ikut Divisi Utama bikinan PSSI. Menurut Saleh, selama PSSI masih dipimpin Nurdin Halid, Persebaya tak akan sudi untuk mengikuti Divisi utama.
"Bayangkan, hasil Divisi utama itu harusnya dibagi keseluruh klub, tapi ini tidak dimakan sendiri oleh oknum PSSI," kata Saleh ketika ditemui disela-sela mengikuti sebuah sidang paripurna di DPRD Jawa Timur jalan Inderapura Surabaya, Selasa (19/10).
Persebaya, tambah dia lebih sreg untuk ikut Liga Premier Indonensia. Liga baru ini, tambah Saleh setidaknya akan diikuti oleh 15 klub sebagai jawaban atas mandeknya prestasi persepakbolaan nasional. Dengan LPI, sistem persepakbolaan diharapkan bisa fair tanpa adanya aksi suap yang kerap melanda divisi utama dibawah naungan PSSI.
Saleh juga menyayangkan adanya Persebaya tandingan yang diketuai oleh ketua DPRD Surabaya Wisnu Wardana. Persebaya tandingan yang rencannya akan mengikuti kompetisi Divisi Utama PSSI ini, dituding Saleh sebagai Persebaya boneka dari Nurdin Halid yang tujuan utamanya untuk menghancurkan Persebaya.
"Kita harusnya fair melihat, Persebaya itu punya 27 klub, 20 mendukung kami dan hanya 7 klub yang mendukung persebaya tandingan," tambah anggota DPRD Jawa Timur dari Fraksi PDI-P ini. Apalagi, dengan adanya aturan pelarangan pendanaan klub dari dana APBD, Saleh yakin Persebaya tandingan tidak akan bisa bertahan hidup.
Secara terpisah, Sekretaris Persebaya tandingan Wastomi Suheri memastikan, Persebaya tandingan ini akan segera dilaunching untuk mengikuti Divisi Utama. "Sayang kalau Klub sebesar Persebaya tidak ikut Divisi Utama," kata Wastomi.
Launcing Persebaya tandingan ini sebenarnya mau diadakan pada Selasa (19/10) ini, hanya saja diundur pada Kamis (21/10) mendatang. Wastomi mengatakan, Persebaya tandingan saat ini sudah memiliki pemain bahkan pelatih. "Kita sudah punya 11 pemain, tinggal cari sekitar enam pemain lagi," kata dia.
Fatkhur Rohman Taufiq