Kedatangan empat wasit asal Mesir itu dianggap melanggar aturan baku yang diberlakukan selama ini. Mekanisme penugasan wasit antarnegara harus sepengetahuan federasi atau asosiasi sepakbola negara masing-masing.
Pertandingan amal itu digelar di Stadion Gelora 10 November Tambakasri Surabaya, Rabu (10/11) malam dan berakhir dengan skor 2 - 1 untuk Indo Holland. Wasit yang memimpin pertandingan itu ialah Yasser Abdelraouf Abdellaziz. Dia dibantu dua asisten wasit yakni Ahmed Abdel Alim dan Ayman Degaish Abdala.
Adapun wasit cadangan ialah Mohamed Farouk Mahmoud. "Silahkan saja kalau hendak mengadu, saya kira tergantung FIFA," ujar Subramaniam seusai menyaksikan laga amal tersebut.
Menurut Subramaniam, tidak ada yang salah dari kedatangan pengadil asal Mesir itu karena mereka menggunakan seragam dengan logo Liga Primer Indonesia. Selain itu, pertandingan itu bukan agenda resmi FIFA karena tujuannya untuk kemanusiaan.
Subramaniam heran dengan sikap PSSI yang mempermasalahkan pertandingan tersebut. Sebab polisi sudah memberi izin dan pertandingan berjalan tertib. "Lagi pula Ini bukan pertandingan antar-negara karena tim Indo Holland sendiri sebenarnya terdiri dari campuran antara anak-anak Indonesia dan Belanda," imbuh Subramaniam.
Mengenai kehadirannya di Surabaya, Subramaniam mengatakan bahwa dia datang dalam kapasitas sebagai konsultan individu dan bukan pengurus organisasi sepak bola Malaysia. "Saya datang ke sini atas nama pribadi," ujar Subramaniam dengan logat Malaysia yang kental.
KUKUH S WIBOWO