TEMPO Interaktif, Jakarta - Mantan pemain tim sepak bola nasional, Yeyen Tumena, menilai munculnya Liga Primer Indonesia (LPI) tidak ada masalah. Manajer Bidang Pembinaan Sepakbola Usia Muda PSSI ini melihat semakin banyaknya kompetisi di tanah air akan semakin bagus untuk kemajuan sepakbola Indonesia.
"Banyak kompetisi semakin bagus, tapi bagaimana kompetisi lain itu saya tidak tahu,"kata Yeyen di kawasan Senayan, Rabu (5/1).
Yeyen berpendapat seharusnya PSSI dan LPI duduk bersama membahas kompetisi di luar PSSI itu. Menurutnya, keduanya mempunyai tujuan sama yaitu memajukan sepakbola Indonesia. "Kenapa tidak duduk bersama membahas itu (kompetisi LPI)?" kata Yeyen.
Adanya persebrangan antara PSSI dan LPI mengakibatkan posisi pemain tim nasional Irfan Bachdim dan Kim Kurniawan menjadi tersudut. Karena klub yang mereka bela, Persema Malang hengkang dari Liga Super Indonesia dan membelot ke LPI maka kedua pemain muda tersebut terancam tidak mendapatkan tempat di tim nasional.
Menanggapi kemungkinan Irfan dan Kim dicoret dari daftar tim nasional gara-gara klubnya, Yeyen menilai apabila itu adalah peraturan berarti harus tetap ditegakkan. Yeyen menyamakan kasus ini dengan dicoretnya Boaz Solossa dari tim nasional untuk AFF karena tindakan tidak disiplin terlambat bergabung.
"Dari awal bukankah Bachdim ingin membela tim nasional, kalau itu tujuannya berarti dia akan membela tim nasional bukan klubnya,"kata Yeyen. Apabila sekarang, Bachdim lebih memilih bermain di Persema, Yeyen mempertanyakan niatnya memilih warga negara Indonesia. "Apakah hanya untuk memudahkan bermain ke klub-klub?"
Yeyen menilai Bachdim bukan pemain istimewa. Dari statistik, pemain yang pernah bermain di Ajax Amsterdam itu hanya beberapa menit dimainkan dan Indonesia juga bisa menang beberapa kali saat Bachdim tidak dimainkan. "Jadi kalau dia merasa pemaing paling bagus itu salah," kata Yeyen.
RINA WIDIASTUTI