”Sejak ada larangan klub didanai APBD , kami belum bisa membayar gaji pemain selama tiga bulan,” kata Adhan Dambea, manajer Persigo Gorontalo, Selasa (5/4).
Meski demikian, ia setuju pemerintah melakukan intervensi terhadap PSSI yang dinilainya sudah tidak becus lagi mengurus sepak bola di tanah air. ”Keputusan pemerintah sudah tepat. Lebih baik kita dihukum FIFA dari pada Nurdin Halid masih memimpin,” tandas Adhan.
Menurut Adhan, ia tidak masalah dengan larangan pemerintah soal penghentian aliran dana APBD bagi klub sepak bola. Sementara terkait dengan gaji pemain, ia mengaku masih akan memikirkannya, apakah akan merangkul pengusaha atau mengajak para dermawan untuk membantu klub kebanggaan masyarakat Gorontalo yang kini berlaga di Divisi Utama Liga Indonesia itu.
”Waktu lalu, saya membayar semua gaji dan kebutuhan pemain Persigo dengan menjual mobil truck saya,” ungkap Adhan yang sudah lima tahun menjadi manajer Persigo itu.
Adhan mengklaim, gaji pemain Persigo merupakan gaji yang terendah dari seluruh klub yang ada di Indonesia. Dari pemain yang ada, Persigo hanya memiliki satu pemain asing asal Kamerun, Hendry Joel, yang dibayar sekitar Rp 7 juta perbulannya.Sementara sisanya adalah pemain lokal dengan bayaran sekitar Rp. 1 juta per pemain.
” Sebenarnya bukan kali ini saja gaji pemain terlambat dibayar. Tapi kami bisa menyelesaikannya tepat waktu dan membayar penuh semua gaji mereka,” ujar Adhan.
CHRISTOPEL PAINO