Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pelatih Persik Kecewa Wasit Tidak Melindungi Pemain  

image-gnews
Sejumlah pemain kesebelasan Persik Kediri berlatih di Stadion Brawijaya, Kediri, Jawa Timur (2/8). ANTARA/Arief Priyono
Sejumlah pemain kesebelasan Persik Kediri berlatih di Stadion Brawijaya, Kediri, Jawa Timur (2/8). ANTARA/Arief Priyono
Iklan
TEMPO Interaktif, JAYAPURA - Pelatih Persik Kediri, Jaya Hartono, menyesalkan kepemimpinan wasit Puji Supriyanto dari Jakarta Selatan yang dinilainya buruk dalam memimpin pertandingan antara Persiram Raja Ampat dan Persik Kediri, dalam lanjutan Kompetisi Divisi Utama PSSI Liga Ti-Phone 2010/2011, di Stadion Wombik, Sorong, Papua Barat, kemarin.

Jaya Hartono mengatakan, wasit terlihat acuh terhadap pemain yang sudah terkapar di tengah lapangan. “Saya marah karena selama pertandingan berlangsung, banyak pelanggaran yang tidak dilihat wasit. Pemain saya ditendang sampai muntah darah dan dibawa ke rumah sakit,” kata Jaya Hartono, Rabu (2/2).

Jaya Hartono menilai wasit tidak tahu peraturan pertandingan. Buktinya ketika seorang pemain Persik dipukul pemain lawan dari belakang, dibiarkan saja. “Wasit seharusnya melihat itu dan memberi kartu, bukan membiarkan begitu saja,” ujarnya.

Menurutnya, wasit berada di lapangan untuk melindungi pemain jika terjadi sesuatu. Bukan menjadikan laga makin panas dan memberi untung bagi tim lawan. “Terus terang saya menyesal dengan tindakan wasit,” ucapnya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Laga kedua tim sejak menit-menit awal memang sangat ketat. Saling serang dan bertahan terjadi hingga babak pertama berakhir. Gol tuan rumah tercipta pada menit ke 77 lewat kaki Gideon Way. Kedudukan 1-0 keuntungan bagi Persiram tak berubah hingga wasit meniup peluit panjang.

Dengan kekalahan tersebut, Persik harus turun satu tingkat ke posisi empat klasmen sementara Grup II dengan poin 18. Sementara tim besutan Raja Isa naik ke posisi enam dengan nilai 17. JERRY OMONA.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Izin Kongres PSSI di Makassar, Kapolda: Kami Kirim Pengantar  

11 Oktober 2016

Suasana Debat Calon Ketua Umum PSSI periode 2016-2020 di SCTV Tower, Jakarta, 4 Oktober 2016.  TEMPO/Dhemas Reviyanto
Izin Kongres PSSI di Makassar, Kapolda: Kami Kirim Pengantar  

Inspektur Jenderal Anton Charliyan menyatakan pihaknya hanya memberi surat pengantar ke Mabes Polri ihwal pelaksanaan kongres PSSI di Makassar.


Liga Terhenti, Tim Divisi Utama Ikuti Piala Polda Jateng

23 Mei 2015

Pemain Persis Solo, Rony Adrian (kanan) saling berebut bola dengan pemain PSS Sleman, Satrio Aji, dalam lanjutan Divisi Utama LPIS di Stadion Manahan, Solo, Jateng, Rabu (4/9). ANTARA/Akbar Nugroho Gumay
Liga Terhenti, Tim Divisi Utama Ikuti Piala Polda Jateng

Manajemen Persip Kota Pekalongan menargetkan meraih Piala
"Polda Jateng 2015" pada kejuaraan yang diselenggarakan
Kepolisian Daerah Jawa Tengah pada 27 Mei hingga 5 Juli 2015.


14 Klub Ancam Boikot Liga Indonesia  

14 Oktober 2011

Djohar Arifin Husin. TEMPO/Eko Siswono Toyudho
14 Klub Ancam Boikot Liga Indonesia  

"Kami tak mengerti kok PSSI bertahan dengan keputusan itu (memasukkan peserta kompetisi sebanyak 24 klub)."


Ribuan Warga Bantul Arak Pemain Persiba

26 Mei 2011

Para Pemain Persiba Bantul diarak menuju Kantor Pemerintah Kabupaten Bantul, Kamis (26/5). Persiba menjadi Juara Liga Utama PSSI atau Liga Ti Phone setelah dalam final mengalahkan Persiraja Banda Aceh 1-0 di Solo, Rabu (25/5). TEMPO/Muh Syaifullah
Ribuan Warga Bantul Arak Pemain Persiba

Ribuan warga Kabupaten Bantul menyambut para pemain Persiba yang menjuarai Liga Utama PSSI setelah mengalahkan Persiraja Banda Aceh 1-0 di Solo, kemarin.


Persik Segera Bubar

26 Mei 2011

Pesepakbola Persik Kediri, Adrian Trinidad (kanan). ANTARA/Arief Priyono
Persik Segera Bubar

Manajamen Persik segera membubarkan tim yang dipimpin kapten kesebelasan Legimin Raharjo.


Tak Gunakan APBD, Gaji Pemain Persigo Belum Dibayar  

5 April 2011

Penyerang Persebaya Surabaya Cornelis Kaimu (kiri) dan Tomi Kasim, pemain belakang Persigo Gorontalo berebut bola pada pertandingan Divisi Utma Liga Indonesia. TEMPO/PRASETYO
Tak Gunakan APBD, Gaji Pemain Persigo Belum Dibayar  

Persigo setuju pemerintah mengintervensi PSSI yang dinilainya tidak becus mengurus sepak bola di tanah air


Belum Semua Klub Mendaftar, Jadwal Kompetisi Divisi Utama Diundur  

8 Oktober 2010

Pemain kesebelasan Persik Kediri. Dok.TEMPO/ Zulkarnain
Belum Semua Klub Mendaftar, Jadwal Kompetisi Divisi Utama Diundur  

Kesebelasan Persebaya Surabaya termasuk salah satu klub yang belum mendaftar.


Tahan Deltras 1 - 1, Persipasi Buka Peluang ke Semifinal  

20 Mei 2010

Prasetyo
Tahan Deltras 1 - 1, Persipasi Buka Peluang ke Semifinal  

Sejak awal Persipasi yang kurang diperhitungkan ingin mencuri angka dari tim yang lebih kuat, seperti Deltras dan Persidafon.


Persebaya Tundukkan Persidafon 3 2

20 April 2010

Angga Taufik (kiri), pemain belakang Persebaya Surabaya berusaha menguasai bola ketika berebut dengan Elie Eiboy, striker Persidafon Dafonsoro. TEMPO/Prasetyo
Persebaya Tundukkan Persidafon 3 2

Kemenangan ini membuka peluang bagi Persebaya untuk lolos ke babak enam besar Piala Indonesia 2010.


Deltras Sidoarjo Tundukkan Persis Solo 2 - 0  

2 Maret 2010

Pemain Persis Solo, Ilham (kiri) berebut bola dengan pemain TNH mamet dalam laga uji coba jelang kompetisi Divisi Utama Liga Indonesia di Stadion Sriwedari, Solo, Minggu (8/11). Persis Solo berhasil menang dengan skor 2-0. ANTARA/Akbar Nugroho
Deltras Sidoarjo Tundukkan Persis Solo 2 - 0  

Dua gol tim berjuluk The Lobster itu disarangkan oleh Setyo Husodo pada menit ke-35 dan Mudjib Ridwan menit ke-85.