Jaya Hartono mengatakan, wasit terlihat acuh terhadap pemain yang sudah terkapar di tengah lapangan. “Saya marah karena selama pertandingan berlangsung, banyak pelanggaran yang tidak dilihat wasit. Pemain saya ditendang sampai muntah darah dan dibawa ke rumah sakit,” kata Jaya Hartono, Rabu (2/2).
Jaya Hartono menilai wasit tidak tahu peraturan pertandingan. Buktinya ketika seorang pemain Persik dipukul pemain lawan dari belakang, dibiarkan saja. “Wasit seharusnya melihat itu dan memberi kartu, bukan membiarkan begitu saja,” ujarnya.
Menurutnya, wasit berada di lapangan untuk melindungi pemain jika terjadi sesuatu. Bukan menjadikan laga makin panas dan memberi untung bagi tim lawan. “Terus terang saya menyesal dengan tindakan wasit,” ucapnya.
Laga kedua tim sejak menit-menit awal memang sangat ketat. Saling serang dan bertahan terjadi hingga babak pertama berakhir. Gol tuan rumah tercipta pada menit ke 77 lewat kaki Gideon Way. Kedudukan 1-0 keuntungan bagi Persiram tak berubah hingga wasit meniup peluit panjang.
Dengan kekalahan tersebut, Persik harus turun satu tingkat ke posisi empat klasmen sementara Grup II dengan poin 18. Sementara tim besutan Raja Isa naik ke posisi enam dengan nilai 17. JERRY OMONA.