TEMPO Interaktif, Jakarta - Juru bicara kelompok 14, Harbiansyah Hanafiah, mengaku belum menerima surat dari PT Liga Prima Sportindo. Kalaupun suatu saat menerima surat, dia mengaku tidak akan mengindahkannya. Alasannya, penyelenggaran kompetisi Liga Primer Indonesia yang diikuti 24 klub ini melanggar statuta PSSI.
"Kami tidak mau ikut kompetisi yang melanggar peraturan FIFA, keputusan kongres, dan statuta PSSI," kata Harbiansyah, Senin, 17 Oktober 2011. Manajer Persisam Samarinda itu mengatakan kubu 14 tetap berkomitmen memboikot kompetisi yang melabrak aturan tersebut.
Pihaknya, kata dia, tidak akan terpengaruh dengan pihak mana pun karena dasarnya dimulai dengan keputusan yang salah. Atas dasar ini kubunya akan menggelar kompetisi tandingan di bawah pengelolaan PT Liga Indonesia yang sesuai dengan statuta PSSI. "Kami akan memulai kompetisi pada 1 Desember," kata dia lagi.
Sebelumnya, CEO Liga Prima Sportindo, Wijayanto, akan menyurati kubu oposisi perihal penegasan dalam keikutsertaan pada kompetisi yang dibuka pada 15 Oktober lalu. Mereka diharapkan segera mengirim formulir pendaftaran ke komite kompetisi sebelum 28 Oktober.
Jika dalam waktu yang telah ditentukan formulir tidak sampai, kesempatan kubu 14 untuk ikut serta dalam kompetisi tersebut lenyap. "Jika sampai batas waktu yang telah ditentukan belum juga memasukkan formulir, selanjutnya dikembalikan ke komite," ujarnya.
Wijayanto juga mengklaim berdasarkan catatan CEO Liga Prima ada 14 klub yang resmi memasukkan formulir. Jadi 14 klub yang menolak sekarang tinggal 10. Menurut dia, "Tidak peraturan yang dilanggar dalam pelaksanaan kompetisi ini," katanya.
Jika kompetisi ini tetap dilanjutkan, Harbiansyah akan menggugat PSSI dengan melayangkan laporan ke FIFA. Alasannya, pelaksanaan kompetisi tersebut ilegal karena tidak sesuai dengan prosedur. "Nggak ada aturan yang mendukung kompetisi tersebut, bahkan sebaliknya, melawan peraturan FIFA dan statuta," ujar dia menegaskan.
SAHRUL