TEMPO.CO, Dubai - Pelatih Inggris, Fabio Capello, mengkritik kebijakan Jerman yang menggunakan pemain naturalisasi untuk memperkuat tim nasional mereka. Dalam wawancara dengan wartawan di Dubai hari ini, Don Fabio--sebutan Capello--bahkan menggunakan istilah pencurian bakat.
Pelatih asal Italia itu mengatakan masalah berpangkal pada klub-klub kaya yang merekrut pemain sejak usia dini, lalu mengganti paspor negara asal dengan negara induk semangnya. Para pemain muda ini biasanya dari keluarga miskin.
Hal ini merugikan negara asal. Dia menuntut Badan Sepak Bola Eropa, UEFA, melarang transfer kewarganegaraan itu. "Perlu membuat garis pemisah yang tegas," kata Capello.
Dia mengaku telah mendapat restu Presiden UEFA, Michel Platini. "Ke depan, klub tidak bisa mencuri pemain muda dari negara lain," ujar Capello.
Wajar bila Don Fabio kesal kepada Jerman. Tahun lalu, pasukan Tiga Singa luluh lantah diterjang tim Panser 1-4, di Piala Dunia Afrika Selatan. Pencetak gol Jerman Miroslav Klose dan Lukas Podolski lahir di Polandia. Ada juga Mezut Ozil yang orang tuanya berasal dari Turki, Sami Khedira dari Tunisia, dan Cacau dari Brasil.
Namun Don Fabio seperti menerapkan standar ganda. Dia memboyong Danny Welbeck ke tim nasional Inggris. Meski lahir di Manchester, Inggris, penyerang Manchester United itu memiliki orang tua asli Ghana, sehingga memiliki kesempatan memperkuat kesebelasan Bintang Hitam. Capello mengaku telah berbicara dengan ayah Welbeck dan setuju anaknya memilih Inggris.
ESPN STAR | REZA MAULANA