TEMPO.CO, Jakarta - Klub peraih sembilan gelar Liga Champions Eropa, Real Madrid, akan menggelar sekolah sepak bola sosial (SSS) di tujuh wilayah Indonesia, yaitu Banda Aceh di Provinsi Aceh, Samarinda di Kalimantan Timur, Banjarmasin di Kalimantan Selatan, Sidoarjo di Jawa Timur, Yogyakarta di DIY Yogyakarta, Makassar di Sulawesi Selatan dan Jayapura di Papua.
Berbeda dengan sekolah sepak bola (SSB) pada umumnya, kata Duta Besar Indonesia untuk Kerajaan Spanyol, Adiyatwidi Adiwoso Asmadi, tujuh SSS itu akan menyasar anak-anak dari keluarga kurang beruntung dan hanya berlangsung dalam waktu singkat. Ia mencontohkan SSS di Yogyakarta yang akan berlangsung 28 Februari hingga 3 Maret 2012.
"Jadi, orientasinya bukan bisnis dan mencari untung, tapi membantu anak dari keluarga miskin atau anak korban bencana agar mereka bisa melupakan masalah yang mereka tengah hadapi. Yogyakarta wilayah pertama, enam wilayah lain akan menyusul secara bergiliran," ujar Adiyatwidi di kantor PSSI, Selasa, 21 Februari 2012.
SSS tersebut, lanjut Adiyatwidi, juga telah dilakukan Real Madrid di beberapa negara lain di dunia, seperti Timor Leste, Kongo, Irak atau Burundi. Total, Real Madrid telah menggelar 193 SSS di seluruh dunia. "Dasarnya semua sama, dilatih langsung instruktur dari Real Madrid," ujar Adiyatwidi lagi.
SSS di setiap daerah, terang Adiyatwidi lagi, nantinya akan diisi masing-masing seratus anak dengan usia 7-18 tahun. "Nanti, akan ada perwakilan Real Madrid yang memilih langsung seratus anak yang mereka nilai layak bergabung dengan SSS. Peserta diutamakan yang berasal dari keluarga kurang mampu atau korban bencana. Komposisi sekitar 60 dari keluarga tak mampu dan sisa dari keluarga yang cukup mapan secara finansial, agar terjadi subsidi silang," ujarnya lagi.
Ide menggelar SSS Real Madrid itu, kata Adiyatwidi, berawal pada 11 Desember 2011, saat perwakilan Real Madrid menyampaikan niatnya ke kedutaan Indonesia di Spanyol. "Kami tertarik, lalu mereka mensurvei dan akhirnya memutuskan memilih enam wilayah yang memiliki fasilitas olahraga yang cukup baik dan didukung secara keuangan oleh pemerintah lokal dan perusahaan swasta yang ada di sana," kata Adiyatwidi.
Ketua Umum PSSI, Djohar Arifin, menyambut baik niat pendirian enam SSS tersebut. Meskipun singkat, Djohar percaya sekolah sepak bola itu bisa menularkan ilmu sepak bola yang baik bagi anak muda Indonesia.
"Instrukturnya kan asli dari Real Madrid. Saya yakin ada pemain bintang nantinya yang lahir dari program tersebut," ujar Djohar.
Selain Real Madrid, beberapa klub luar negeri juga telah membangun sekolah sepak bola di Indonesia, seperti Arsenal, Inter Milan dan Boca Juniors.
ARIE FIRDAUS