TEMPO.CO, Jakarta - Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) akan mengirimkan protes tertulis kepada Federasi Sepakbola Internasional (FIFA) terkait dengan penampilan wasit Andre El Haddad asal Lebanon yang dinilai banyak merugikan tim nasional Indonesia saat melawan Bahrain.
"Akan kami ajukan protes tertulis soal wasit itu begitu sesampai di Jakarta," kata koordinator tim nasional, Bob Hippy, saat dihubungi pada Kamis, 1 Maret 2012.
Pada pertandingan terakhir Grup E kualifikasi Piala Dunia 2014 Zona Asia di Stadion Nasional Bahrain di Manama, Rabu malam, Indonesia takluk 10-0 dalam pertandingan yang diwarnai dua kartu merah dan empat hadiah penalti bagi tuan rumah. Dua kartu merah Indonesia didapat penjaga gawang Samsidar di awal pertandingan dan pelatih Aji Santoso.
"Wasit benar-benar merusak permainan Indonesia. Saat kami mau bangkit, tiba-tiba kembali dihukum penalti. Aji bahkan diusir tanpa diperingatkan terlebih dahulu," ujar Bob lagi.
Padahal, menurut Bob, permainan timnas Indonesia sedikit lebih baik dibanding saat melawan tim yang di Jakarta beberapa waktu lalu. Bob menuding, sikap wasit El Haddad itu lantaran ada kepentingan Bahrain yang ingin lolos ke babak keempat kualifikasi.
"Saya dengar ada pembicaraan di tribun yang bilang bahwa Bahrain akan menang besar. Saya curiga itu, tahu darimana kalau mereka akan menang besar?" kata Bob.
PSSI, kata Bob, akan mengevaluasi timnas setelah pertandingan kualifikasi selesai. Namun ia enggan menjabarkan teknis evaluasi yang akan dilakukan, apakah PSSI akan melunak dengan memanggil pemain yang berkompetisi di Liga Super Indonesia atau tidak.
"Yang jelas, mental pemain timnas sekarang dalam kondisi yang bagus. Saya bilang ke mereka, tanggung jawab atas kekalahan itu tidak ada pada mereka," kata Bob.
Kekalahan 10-0 atas Bahrain semalam merupakan kekalahan terbesar Indonesia dalam 38 tahun terakhir. Sebelumnya Indonesia juga pernah kalah 9-0 dalam partai uji coba melawan Denmark di Kopenhagen, 3 September 1974.
ARIE FIRDAUS