TEMPO.CO, Roma - Dunia sepak bola dikejutkan dengan meninggalnya pemain Livorno, Piermario Morosini, akibat serangan jantung, saat bertanding melawan Pescara dalam sebuah laga kompetisi Seri-B Italia, Sabtu 14 April 2012. Nyawa pemain pinjaman Udinese itu gagal diselamatkan setelah meninggal dunia dalam perjalanan menuju rumah sakit.
Ini menjadi pukulan telak bagi sepak bola dunia. Pasalnya kejadian itu hanya terpaut sebulan dari insiden yang menimpa pemain Bolton Wanderers, Fabrice Muamba, di Liga Inggris. Apalagi keduanya juga terhitung masih dalam usia yang cukup muda.
Soal itu, dr. Carla Manzara, seorang ahli penyakit jantung di Rumah Sakit San Camillo, Roma, punya analisnya. “Ini adalah tragedi dan penjelasannya bahwa ternyata para pemain tidak dimonitori dengan cukup,” kata Manzara kepada Goal.
Para pemain, menurut Manzara, harus lebih sering mengecek kondisi jantungnya. Ironisnya, Italia sendiri padahal diyakini memiliki pemeriksaan jantung yang lebih baik ketimbang atlet-atlet di Inggris, terlebih usai insiden yang menimpa Muamba. Italia mewajibkan pemeriksaan jantung bagi semua anak muda yang terlibat dalam olahraga.
“Apa yang sangat diperlukan untuk mencegah hal ini terjadi lagi adalah serangkaian scan yang sangat serius, dalam, dan berulang-ulang,” kata Manzara. “Mereka masih muda dan berkembang dengan cepat, mengubah karakteristik fisik mereka, sehingga harus terus dipantau.”
Akibat insiden yang menimpa Morosini itu, seluruh laga kompetisi sepak bola Italia ditunda hingga batas waktu yang belum ditentukan.
FOOTBALL-ITALIA | BBC | GOAL | IRVAN SAPUTRA
Berita terkait:
Kehidupan Tragis Morosini
Morosini Alami Tiga Serangan Jantung Beruntun
Morosnin Meninggal, Laga Seri-A Ditangguhkan