TEMPO.CO, Jakarta - Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) memberikan bantuan sebesar Rp 200 juta kepada Persibo Bojonegoro sebagai dana operasional untuk mengarungi Piala AFC.
"Tadinya mereka mengajukan Rp 500 juta. Itu bantuan untuk Piala AFC saja, tidak untuk Liga Prima Indonesia," kata anggota Komite Eksekutif PSSI, Toni Aprilani, Senin, 1 April 2013.
Toni mengatakan, bantuan itu diberikan agar Persibo tetap bisa berkiprah di kompetisi antarklub Asia. "Itu untuk menghindarkan Indonesia dari sanksi dan menyelamatkan jatah Indonesia di kompetisi Asia. Meski dari perspektif saya, Persibo bermasalah," kata Toni lagi.
Menurut Toni, Persibo bermasalah karena masih berstatus "pesakitan" di organisasi PSSI. Bersama Persema Malang, keanggotan Persibo sebelumnya dicabut PSSI karena berkiprah di Indonesia Premier League (IPL), yang notabene kompetisi ilegal saat itu.
Dihubungi terpisah, juru bicara Persibo Bojonegoro Imam Nur Cahyo membenarkan bantuan tersebut. "Ya, itu untuk pelaksanaan dua pertandingan. Rp 150 juta dari PSSI dan Rp 50 juta dari konsorsium. Uangnya sudah ada," kata Imam Nur Cahyo melalui sambungan telepon.
Menurut Imam, Persibo sebenarnya juga mendapat dana 40 ribu dollar Amerika dari Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC) sebagai dana operasional mengarungi kompetisi antarklub Asia. "Tapi baru dicairkan setelah partai tandang kedua nanti," ujar Imam lagi.
Terkait operasional tim di partai selanjutnya, Imam belum bisa memastikan. "Nanti kami akan berhitung lagi," ujar Imam.
Persibo merupakan satu dari dua wakil Indonesia di Piala AFC, selain Semen Padang. Namun, berbeda dengan Semen Padang yang berpotensi lolos ke babak selanjutnya, Persibo justru terpuruk di dasar klasemen sementara Grup F Piala AFC 2013. Mereka belum pernah menang dan mencetak gol.
ARIE FIRDAUS
Berita Terpopuler:
Kasus Cebongan, Ketika Detektif Dunia Maya Beraksi
Kronologi Idjon Djambi Perlu Dikonfrontasikan
Pelaku Penyerangan Penjara Sleman Mulai Terkuak
Malam Jahanam di Cebongan
'Jangan Terpancing Cebongan versi Idjon Djanbi'
Akun Idjon Djanbi Bisa Ubah Persepsi Publik