TEMPO.CO, Barcelona - Dalam sebuah wawancara dengan UEFA.com, maestro Barcelona, Xavi Hernandez, membela falsafah sepak bola yang dipegang timnya. Bagi pemain asli Catalan ini, sepak bola bukanlah soal kemenangan belaka.
"Sepak bola dimainkan untuk mencari kemenangan, tapi kepuasan kami lebih daripada itu. Tim lain menang dan bahagia karenanya, tapi itu tidaklah sama, itu tidak memiliki identitas," kata Xavi, Selasa, 17 April 2013.
"Dalam sepak bola hasil akhir kadang keliru. Anda bisa bermain dengan sangat, sangat baik, tapi Anda tidak menang. Ada sesuatu yang lebih penting daripada kemenangan, sesuatu yang lebih tahan lama; sebuah warisan."
Pada kesempatan wawancara dengan UEFA itu, playmaker yang memberi rata-rata 103 umpan di tiap pertandingan La Liga musim ini juga membeberkan filsafat bola El Blaugrana.
"Barcelona selalu bermain langsung. Kita tidak pernah menunggu bola dan melakukan serangan balik, itulah alasan orang mengidentifikasikan dirinya dengan klub kami. Penggemar kami tidak akan pernah mengerti itu jika kami tidak mencoba untuk mengontrol dan mendominasi pertandingan," kata Xavi.
Sehubungan dengan kekalahan yang dideritanya dari AC Milan pada leg pertama perempat final Liga Champions musim ini, Xavi mengakui mereka tidak bermain dengan cara yang benar.
"Melawan Milan, kami tidak bermain sebagai tim, tapi 2-0 bukanlah skor yang adil. Tapi tim kembali baik dan bermain lagi dengan intensitas. Mungkin itu adalah salah satu pertandingan menyerang terbaik kami, di mana kami menekan lawan dengan sangat baik, sesuatu yang tidak kami lakukan akhir-akhir ini," kata Xavi.
MARCA | KHAIRUL ANAM
Baca juga:
Extra Joss Jadi Sponsor Manchester City
Fakta-fakta Menarik dari West Ham Vs MU
Hubungan Dingin Casillas dan Mourinho di Madrid
Platt Meniru Hobi Mancini