TEMPO.CO, Surabaya- Setelah dua hari mogok berlatih karena gaji bulan April belum dibayar, Andik Vermansyah dan para pemain Persebaya Surabaya 1927 lainnya kembali berlatih di lapangan Karanggayam, Surabaya, kemarin sore. Manajemen Persebaya membayar tunggakan gaji mereka.
Para pemain dan ofisial kembali dapat bernapas lega setelah Komisaris Utama PT Persebaya Indonesia, Saleh Ismail Mukadar, datang ke Wisma Eri Irianto (wisma pemain Persebaya) untuk membayar tunggakan gaji mereka. Tunggakan yang harus dibayar Saleh konon mencapai Rp 800 juta. “Hari ini gaji bulan April saya selesaikan,” kata Saleh.
Saleh mengakui Persebaya 1927 sedang dililit krisis dana. Namun Saleh meminta para pemain bersabar dan memberi kesempatan kepadanya untuk mencari dana. ”Klub lain menunggak gaji sampai berbulan-bulan saja tidak heboh, ini kami baru sebulan rasanya klub ini sudah mau bubar,” ujar Saleh.
Saleh menyatakan butuh kepercayaan dari para pemain untuk menggaet sponsor dan donatur. Menurut pria berbadan subur tersebut, saat ini sudah mulai ada titik cerah, karena ada pengusaha yang bersedia membantu pendanaan Persebaya 1927.
“Mantan Ketua Umum Persebaya, Pak Dahlan Iskan, menyanggupi membantu sekaligus mencarikan jalan keluar atas krisis yang kami alami,” kata Saleh.
Setelah gaji bulan April dibereskan, Saleh berharap para pemain Perebaya bisa konsentrasi latihan untuk menyambut pertandingan di kompetisi Liga Prima Indonesia. Sesuai jadwal, Persebaya 1927 akan menjamu Persepar Palangkaraya pada 19 Mei dan Persibo Bojonegoro pada 26 Mei.
Setelah itu, klub kebanggaan warga Surabaya itu baru bermain lagi melawan Perseman Manokwari pada 16 Juni. Di antara 26 Mei dan 16 Juni Persebaya 1927 direncanakan menghadapi klub asal Malaysia, Kelantan FA, dalam turnamen Unity Cup.
Salah seorang pemain mengaku lega setelah gajinya dibayar. Ia berharap pengurus klub bisa menjamin kelancaran gaji pada bulan-bulan berikutnya. ”Sebab kami sempat resah karena ketidakpastian gaji. Bahkan ada sejumlah pemain yang sudah siap-siap pergi,” kata pemain yang meminta namanya tidak ditulis.
Selain Persebaya, sejumlah klub sepakbola Indonesia saat ini masih dililit kesulitan dana, misalnya Persibo Bojonegoro dan Persija. Persibo pada pertandingan di Hong Kong melawan klub setempat Sun Hei di Piala Federasi Sepak Bola Asia (AFC), awal April lalu, hanya mampu membawa 12 pemain.
Para pemain tersebut rontok satu per satu, karena kelelahan, sehingga tinggal enam orang dan kemudian wasit menyatakan Persibo kalah WO. Persibo dinyatakantidak memenuhi jumlah pemain minimal 7 orang di lapangan.
Sedangkan Persija yang selama ini menjadi klub disegani juga menunggak gaji pemainnya sehingga sebagian di antara mereka kemudian hengkang. Akibat kejadian itu Persija kehilangan pemain pilarnya, Bambang Pamungkas, dan kini terpuruk di dasar klasemen sementara Liga Super Indonesia.
KUKUH S WIBOWO
Topik terhangat:
Susno Duadji | Ustad Jefry | Caleg | Ujian Nasional
Baca juga:
Legenda Hidup Inter Kagumi Trio Barcelona
PSSI Beri Ucapan Selamat ke Semen Padang
Andik Vermansyah Bimbang Bertahan di Persebaya
Dihantam Gaitan, Gigi Gonul Copot