TEMPO.CO, Manchester- Sehari setelah resmi menggantikan Sir Alex Ferguson sebagai pelatih Manchester United, David Moyes langsung mengontak dua pemain andalannya di Everton: Marouane Fellaini dan Leighton Baines. Ia meminta keduanya hijrah ke Old Trafford-kandang Manchester United-akhir musim ini.
Moyes bahkan telah menyiapkan klausul kontrak untuk mereka. Fellaini disebut-sebut akan mengantongi 23 juta pound sterling, sedangkan Baines 17 juta pound sterling. Tak hanya itu, kapten mereka, Phil Neville, juga turut diboyong. Jika mulus, United akan jadi ajang reuni para alumnus Godison Park.
Fellaini adalah pemain jangkar tengah. Ia dibawa Moyes dari Belgia pada 2008. Ia mudah dikenali dari rambut kribo dan tubuhnya yang menjulang. Meski bongsor, ia bisa selincah Xavi Hernandes. Ia bisa turun membantu serangan dan kokoh saat bertahan. Kombinasi ini yang membuat Moyes kepincut.
Di United, pemain berusia 25 tahun ini bisa mengisi ruang kosong yang mungkin bakal ditinggal Wayne Rooney. Duetnya dengan Michael Carrick di tengah akan sempurna. Kehadirannya mendesak lantaran Paul Scholes mendekati pensiun, Anderson tak konsisten, dan Darren Fletcher sedang dalam proses penyembuhan.
Adapun Baines telah lama dibidik Sir Alex Ferguson. Ia akan melapisi Patrice Evra. Sedangkan Phil Neville, yang kini telah berusia 36 tahun, ada kemungkinan akan diplot sebagai asisten pelatih. Fellaini, Baines, dan Neville sama-sama belum memberikan pernyataan apa pun mengenai tawaran Moyes ini.
Selain pemain, Moyes akan memboyong pelatih tim cadangan Everton, David Weir. Dia akan menempati posisi Mike Phelan, asisten pelatih Ferguson, yang dikabarkan akan hengkang dari United. Rene Meulensteen, asisten pelatih Ferguson lainnya, juga disebut-sebut bakal cabut dari Old Trafford.
Kehadiran Moyes memang menjadi babak baru bagi United. Sebab, pelatih asal Skotlandia ini tak ingin sekadar melanjutkan apa yang telah dibangun Fergie-sapaan Ferguson. Ia punya visi dan gaya sendiri. Phil Neville tahu pasti hal ini. Karena itu, ia mewanti-wanti para pemain United untuk bersiap.
"Dia akan terus mendorong pemain hingga mereka melampaui batas kemampuannya," kata Neville. "Sangat berat dan saya pernah menganggapnya sebagai pelatih terkejam di Liga Inggris. Tapi, setelah latihan berat itu, pertandingan apa pun menjadi sangat mudah."
Neville menceritakan "kekejaman" Moyes. Ia menyebutkan, ada sesi latihan bernama "sepatu kuda". Dalam sesi ini, semua pemain diminta berlari secepat mungkin dalam jarak yang cukup jauh. Setelah sesi latihan berakhir, kata Neville, kaki semua pemain bergetar. "Ada yang muntah-muntah."
Sesi latihan rutin lainnya adalah merendam pemain di sungai. Suhu dingin dan derasnya aliran, perlahan tapi pasti, membuat kaki terasa beku. Mereka harus terus menggerak-gerakkan kaki agar darah terus mengalir. "Ini seperti latihan di kamp militer," kata Neville.
Latihan ala militer membuat grafik kekuatan fisik para pemain terdongkrak. Selain itu, kata Neville, rasa kebersamaan di antara para pemain meningkat drastis. Di lapangan, semua kebersamaan itu bertransformasi menjadi kekompakan tim.
Adapun Moyes baru resmi menggantikan Ferguson pada 1 Juli. Laga perdananya akan berlangsung 12 hari kemudian saat mereka melawan Singha All Star XI dalam tur mereka ke Thailand. Saat itu baru akan terjawab apakah Fellaini dan Baines resmi bergabung dengan United atau sebaliknya.
MIRROR | SPORTMOLE | THE SUN | DWI RIYANTO AGUSTIAR
Berita Terpopuler Lainnya:
Kesal, Ronaldo Sempat Mengumpat Mourinho
Liverpool Rilis Situs Resmi Berbahasa Indonesia
Datangkan Wasit Asing, PSSI Dikhawatirkan Boros
Wenger: Sulit Membayangkan Sepakbola Tanpa Fergie
- Kesal, Ronaldo Sempat Mengumpat Mourinho
- Liverpool Rilis Situs Resmi Berbahasa Indonesia
- Datangkan Wasit Asing, PSSI Dikhawatirkan Boros
- Wenger: Sulit Membayangkan Sepakbola Tanpa Fergie
- United Indonesia Terbentuk Usai Konflik Internal
- Harbiansyah Tekor Rp 7 M Per Kompetisi
- Nonton Bareng Jadi Nafas United Indonesia
- Vidal Sabet Penghargaan Pemain Terbaik Juventus
- Tunggakkan Gaji Pemain, APPI Temui FIFPro
- Ferguson Pensiun, Perasaan Van Persie Campur Aduk
- Di Cibinong Jenderal itu Menyerah
- Eksekusi Kandas Putusan In Kracht
- Di Bawah Lindungan Laskar Partai
- Panutan dari Tebat Gunung
- KPI Temukan Ratusan Iklan Politik Terselubung
- Dewan Pers Minta Pemilik Media Dihukum
- AJI Desak Frekuensi Diatur Ketat
Perjuangan Menyusun Kata-kata
“Memang aneh,†tulis Paul Auster, “menghabiskan hidup dengan duduk sendiri di suatu ruangan sepi dengan pena di tangan, jam demi jam, hari demi hari, tahun demi tahun, berjuang meletakkan kata-kata di atas secarik kertas.†Auster barangkali baru m