TEMPO.CO, Jakarta--Pelatih tim nasional sepak bola Indonesia, Jacksen Ferreira Tiago, berjanji akan berusaha maksimal untuk mempersiapkan tim melawan Belanda, 7 Juni mendatang. Dalam waktu persiapan yang mepet, hanya tiga hari menjelang pertandingan, Jacksen akan menitikberatkan materi latihan pada taktik. "Kalau soal teknik, mereka sudah mendapatkannya di klub masing-masing. Sekarang kita tinggal membangun kekuatan kolektif," kata Jacksen pada jumpa pers di Hotel Kartika Chandra, Ahad, 2 Juni 2013.
Jacksen mengatakan, ia ingin timnas bermain seimbang baik dalam bertahan maupun menyerang. "Saat mereka memiliki bola, mereka tahu apa yang harus dilakukan," ujar Jacksen. "Begitu juga saat mereka tidak memiliki bola, mereka juga tahu apa yang harus dilakukan."
Jacksen juga mengaku sudah mempelajari kelemahan dan kekuatan Belanda. Beberapa kali ia telah menonton video permainan tim Oranye itu. Jacksen juga telah mendapatkan gambaran umum mengenai karakter kepelatihan Louis van Gaal. "Saya selalu mempelajari karakter pelatih lawan, pola apa yang sering ia terapkan, kapan dia mengganti pemain," kata dia.
Untuk melatih timnas, Jacksen didampingi asisten pelatih Yeyen Tumena, pelatih kiper Fabio Muchinel Tepedino, dan pelatih fisik Oswaldo Lessa Filho. Latihan akan dimulai pada Selasa sore, 4 Juni 2013. Terhitung sejak sesi latihan Selasa sore, timnas akan menjalani empat kali latihan di Lapangan C dan Stadion Utama Gelora Bung Karno. Latihan terakhir akan dilaksanakan Rabu, 6 Juni 2013, sore.
Jacksen menjelaskan, pemain-pemain yang ia panggil disesuaikan dengan kebutuhan menghadapi pola permainan Belanda sekaligus sebagai sarana eksperimen timnas yang akan menghadapi Cina pada Pra Piala Asia 2015 Oktober mendatang. Beberapa pemain yang ia panggil adalah mereka yang kemampuannya ingin diuji Jacksen.
Alasan inilah yang mendasari Jacksen tidak memanggil pemain-pemain seperti Hamka, Hasyim Kipuw, Irfan Bachdim, Pattrich Wanggai, dan pemain lain yang memiliki kapasitas bagus. "Kalau mereka, saya sudah tahu kualitasnya. Sedangkan yang lain belum," ujarnya.
Beberapa nama mengejutkan memang diumumkan Jacksen, seperti Andritany Ardiyasa (Persija), Ahmad Jupriyanto (Sriwijaya FC), dan Hendro Siswanto (Arema Indonesia). Pemanggilan itu dipertanyakan publik lantaran banyak nama lain yang dianggap lebih bagus.
Khusus Andritany Ardiyasa dari Persija Jakarta, pemain yang selama putaran pertama Liga Super Indonesia tak aktif berkompetisi, Jacksen memberikan penjelasan. "Saya punya kesan yang baik saat melihat dia bermain," ujar Jacksen. "Justru dia saya panggil untuk diuji oleh pelatih kiper sehingga kemampuannya bisa terlihat."
Jacksen menyadari beban berat yang ia pikul. "Dua ratus juta mata tertuju pada saya," kata dia. "Saya senang sekali diberi kesempatan menjadi pelatih timnas, tapi saya juga sadar hasil pertandingan bisa berakhir tragis," ujar Jacksen sambil tertawa.
GADI MAKITAN
Topik terhangat:
Penembakan Tito Kei | Tarif Baru KRL | Kisruh Kartu Jakarta Sehat | PKS Vs KPK | Fathanah
Baca juga
EDSUS GENG MOTOR
Awalnya Priyo Mau Ketemu Fahd, Malah Jadi Reunian
Malam Jahanam, Geng Motor Atiet Abang Dijebak XTC
Mahfud MD Kritik KPK Lewat Twitter