TEMPO.CO, London - Jose Mourinho mengatakan keputasannya membangku-cadangkan Iker Casillas tak ubahnya seperti Alex Ferguson yang memarkir Wayne Rooney. Juga tidak lebih kontroversial dari pendahulunya di Chelsea, Rafa Benitez, yang merotasi kapten tim John Terry.
The Special One meninggalkan Real Madrid akhir musim ini setelah menyebabkan kerusuhan di kamar ganti dan ejekan mayoritas suporter Real Madrid lantaran meninggalkan kiper sekaligus kapten Madrid, Iker Casillas di bangku cadangan. Mourinho menganggap suporter Real Madrid benar-benar tidak siap dengan meritokrasi--memberikan penghargaan atau kesempatan kepada siapapun yang mampu.
"Dia (Casillas) pemain--dan bagi saya, para pemain semua sama," kata Mou kepada The Sun, Kamis, 7 Juni 2013. "Mungkin orang di Madrid belum mempersiapkan diri untuk memandang semua pemain adalah sama. Aku adalah pelatih yang mencari meritokrasi."
"Siapapun yang aku pikir mempunyai persiapan terbaik dialah yang akan bermain, tanpa melihat status dan masa lalu mereka," ujar Mourinho. "Itu adalah bagaimana Anda bekerja, bagaiamana Anda berlatih, bagaimana Anda bermain."
Mourinho memang tipe manajer yang benar-benar Inggris. Tidak ada yang bisa mengutak-atik keputusan manajer klub-klub Inggris terkait keputusan memilih pemain dan menentukan pola permainan klubnya. Publik Inggris juga tidak terlalu peduli dengan siapapun pilihan pemain manajer mereka asal memberikan hasil maksimal--apalagi prestasi--bagi klub kebanggaan mereka.
"Orang berpikir Iker lebih baik daripada Diego Lopez dan dia harus selalu bermain. Saya sepakat itu pemikiran sempurna. Tapi akulah manajernya," kata Mourinho.
THE SUN | KHAIRUL ANAM
Terhangat:
Tarif Baru KRL | Kisruh Kartu Jakarta Sehat | PKS Membangkang | Ahmad Fathanah
Baca juga:
Boaz: Saya Akan Mencetak Gol Besok
Lawan Belanda, Begini Saran Maitimo ke Jacksen
Timnas Kecewa Tidak Kenakan Seragam Utama
Porsi Ringan di Latihan Terakhir Timnas Belanda