TEMPO.CO, Jakarta - Mantan pelatih Persibo Bojonegoro, Gusnul Yakin, mendatangi Sekretariat PSSI menanyakan nasib bandingnya ke Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI). Mantan pelatih Arema Malang ini dijatuhi sanksi seumur hidup oleh Komisi Disiplin PSSI, Juni lalu, karena dinilai telah memerintahkan para pemainnya berpura-pura cedera. Dengan demikian, Persibo kalah telak 0-8 melawan tim asal Hong Kong, Sunray Cave JC Sun, pada kejuaraan sepak bola antarklub Piala Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC Cup), 9 April lalu.
"Memori banding, kan, sudah saya masukkan (ke Komisi Banding PSSI) sejak lama, tapi sampai sekarang tidak ada kejelasan. Makanya, saya langsung bertanya ke federasi (PSSI)," kata Gusnul di kantor PSSI, Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Rabu, 2 Oktober 2013.
Aksi "jemput bola" tersebut ditempuh Gusnul lantaran sampai saat ini dia menjadi pengangguran karena tidak satu pun klub yang bersedia mengontraknya. "Padahal, sepak bola adalah satu-satunya hal yang saya bisa," kata Gusnul.
Selain Gusnul, waktu itu sejumlah pemain dan ofisial Persibo Bojonegoro juga dikenai sanksi Komisi Disiplin PSSI. Ofisial yang juga dikenai sanksi antara lain asisten pelatih Bambang Pramuji, juru bicara Imam Nur Cahyo, dan manajer tim Nur Yahya.
Sementara itu, pemain yang juga disanksi larangan tampil selama dua tahun, di antaranya Wahyu Teguh, Tri Rahmad Pribadi, Bayu Andra Cahyadi, dan Eka Angger Iswanto.
ARIE FIRDAUS