Seperti disampaikan Indra, cara itu memang menjadi salah satu opsi memecah rapatnya pertahanan Filipina. Tim berjulukan The Azkals itu memang menumpuk hampir semua pemain di daerah permainan sendiri.
Kebuntuan akhirnya pecah pada menit ke-26, setelah Muhammad Hargianto mencetak gol lewat tendangan bebas dari jarak sekitar 20 meter. Hadiah tendangan bebas itu sendiri adalah yang kedua kali pada babak pertama, setelah Evan Dimas juga mendapat kesempatan sama dua menit sebelumnya. Sayang, saat itu tendangan Evan membentur mistar gawang.
Pada babak kedua, arah permainan tidak berubah. Timnas tetap memegang penguasaan bola. Tapi, untuk menambah gol, Indra kemudian memasukkan Paulo Oktavianus Sitanggang menggantikan Zulfiandi pada menit ke-64 dan Yabes Roni Malaifani menggantikan Dinan Yahdian pada menit ke-69.
Masuknya Yabes dan Paulo, yang memiliki kecepatan, langsung membawa perubahan. Semenit berselang setelah masuk, Yabes langsung membahayakan pertahanan Filipina. Bergerak dari sisi kiri pertahanan Filipina, pemain kelahiran Alor, Nusa Tenggara Timur, itu melepaskan umpan tarik ke depan gawang. Tapi, tidak seorang pun pemain Indonesia yang menyambutnya.
Begitu juga akselerasi Paulo pada menit ke-71. Lagi-lagi lepas dari sisi kiri pertahanan Filipina, ia melepaskan umpan tarik dan disambut Evan. Tapi, tendangan lemah Evan masih bisa ditangkap Bayan. Bayan sendiri memang bermain cukup bagus. Tercatat, sekitar tujuh penyelamatan dilakukan oleh penjaga gawang yang diberondong empat gol oleh Korea Selatan tersebut.
Yabes dan Paulo seolah memang menjadi kunci dalam pertandingan melawan Filipina. Pasalnya, pada menit ke-83, Yabes mencetak gol kedua timnas U-19. Gol sendiri berawal dari umpan terobosan Paulo Sitanggang.
Mencari gol tambahan, Indra pun menarik bek sayap kiri Faturachman dan menggantinya dengan Hendra Gunawan pada menit ke-86. Timnas kian gencar menyerang, tapi tidak ada gol tambahan yang didapat. Skor 2-0 bertahan hingga usai.
ARIE FIRDAUS