Evan dan Ravi bisa tampil gemilang karena mendapat dukungan dari rekan-rekannya yang tampil mengagumkan. Ini terbukti dari gol-gol dari Evan lahir dari kerja sama rapi yang melahirkan alur serangan enak ditonton. Kolektivitas permaina juga ditunjukkan dengan dukungan aktif dari geladang dan penyerang kepada rekan-rekannya di belakang saat mendapat serangan balik dari Korea yang sangat berbahaya.
Tim yang bisa disebut timnas U-19 ini, sebagaimana yang dikatakan pelatih Indra setelah pertandingan, membuktikan Indonesia bisa mengimbangi lawan-lawan yang sudah kelas dunia seperti Korea bila punya keyakinan tinggi. “Tim-tim dari Indonesia Indonesia harus membangkitkan kepercayaan diri mereka. Semua tim nasional kita harus bangkit. Saatnya bersatu,” kata Indra.
Dengan meraih tiket langsung ke putaran final Piala Asia U-10, Indra mengatakan akan mencanangkan target baru saat tampil di Myanmar tahun depan. Tapi, mantan pemain PSP Padang ini belum mau menjelas targetnya lebih jauh. “Mari kita nikmati sukses ini lebih dulu.”
Sesuai janji pelatih Indra pada Jumat lalu, timnas U-19 bermain terbuka menghadapi Korea dengan mengandalkan kecepatan dua pemain sayap, Ilham Udin Armaiyn dan Maldini Pali. Beberapa kali mereka membahayakan pertahanan Korea yang dikomando kapten Lee Seunggyeom di awal pertandingan.