TEMPO.CO, Jakarta - Komisi Disiplin Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) akan terus mengumpulkan informasi dan mengadakan pertemuan dengan perangkat pertandingkan (inspektur pertandingan, wasit, hakim garis, dan yang lainnya) untuk menyelidiki meninggalnya pemain Persiraja Banda Aceh, Akli Fairuz.
Akli meninggal 16 Mei lalu setelah enam hari dirawat di rumah sakit karena cedera. Ia cedera akibat berbenturan dengan penjaga gawang PSAP Sigli, Agus Rohman, dalam pertandingan Persiraja melawan PSAP Sigli, Divisi Utama Liga Indonesia, di Stadion Haji Dimurthala, Banda Aceh, 10 Mei lalu.
Komisi Disiplin telah mengadakan pertemuan dan memeriksa wasit Fajar Ginting yang memimpin pertandingan itu. Pertemuan itu juga dihadiri pengawas pertandingan, Waliyadi; asisten wasit pertama, Zulkifli; asisten wasit kedua, Ahmad Rinaldi; dan wasit cadangan, Rhendra Purba. Agus Rohman pun menghadiri pertemuan itu.
Ketua Komisi Disiplin Hinca Panjaitan menilai aksi kiper PSAP Sigli, Agus Rohman, terlalu berlebihan saat menyelamatkan gawang dari serangan Akli. "Biasanya kiper kalau menangkap bola dengan tangan sambil menjatuhkan diri, bukan mengangkat kaki," kata Hinca seusai menggelar pertemuan itu di kantor PSSI, Jakarta, Kamis, 22 Mei 2014. Dari hasil rekaman pertandingan, yang terjadi adalah kaki Agus terlihat mendarat di perut Akli sehingga pemain itu mengerang kesakitan. (Baca juga: PSSI Telaah Kasus Kematian Sekou Camara)
Dari situ, Hinca menyatakan tindakan Agus mestinya layak mendapatkan kartu merah dari wasit. Hinca pun menegaskan Agus mungkin mendapat sanksi Komisi Disiplin. "Soal sanksi, kami akan dalami lagi," ucapnya. Menurut Hinca, Agus mengakui telah melakukan kesalahan.
Hinca menambahkan, Komisi Disiplin hingga kini masih menunggu hasil temuan tim medis. "Kami akan memanggil panitia pertandingan dan PT Liga Indonesia untuk mengetahui sejauh mana prosedur pertandingan dijalani," tuturnya.
ADITYA BUDIMAN