TEMPO.CO, Malang - Arema Cronus makin bersemangat mewujudkan target jadi kampiun Liga Super Indonesia (LSI) musim 2013-2014 setelah lolos ke babak delapan besar.
Agar target terpenuhi, manajemen, dan tim pelatih mengetatkan aturan kedisiplinan bagi seluruh pemain. Semua aturan bersanksi denda rupiah antara Rp 200 ribu sampai Rp 5 juta per orang. Besaran denda ditentukan berdasarkan jenis pelanggaran. Peraturan ini diberlakukan sejak Arema menggelar pemusatan latihan atau training center di Kota Batu pada 28-30 September lalu.
Kendati begitu, bagi Suharno, sang pelatih, peraturan itu wajar diberlakukan dan apalagi seluruh pemain tidak keberatan. "Peraturan tidak berlebihan. Fleksibel saja. Soal denda itu tidak penting karena yang menentukan denda itu pemain sendiri. Kalau dilanggar, ya dipotong sesuai kesepakatan. Yang motong pemain atau kapten tim. Selama TC kemarin ternyata tidak ada satu pun rambu yang dilanggar pemain asing maupun lokal dan TC berjalan lancar," kata Suharno kepada Tempo, Rabu, 1 Oktober 2014.
Menurut bekas pelatih Persiwa Wamena itu, semua pemain Arema sudah dewasa dan mereka pemain profesional yang tak perlu lagi sering diingatkan untuk berdisiplin dan mematuhi peraturan. Profesionalisme pemain tampak pada keseriusan dan konsentrasi mereka selama mengikuti pemusatan latihan. Para pemain sangat memahami penjelasan tim pelatih bahwa pemusatan latihan ditujukan untuk menjalin kebersamaan, kekompakan, dan kedisiplinan.
Ada empat aturan yang dibuat bersama antara tim pelatih dan para pemain. Peraturan ini mencakup waktu, seragam, izin keluar, dan penggunaan telepon genggam atau handphone. Pertama, seluruh pemain wajib tepat waktu (on time) saat latihan, makan, mengikuti pertemuan, dan mematuhi jam malam. Pemain yang melanggar aturan ini didenda Rp 200 ribu.
Kedua, pemain harus mengenakan seragam yang sudah ditentukan saat makan, latihan, maupun rapat. Pelanggar aturan ini didenda Rp 200 ribu. Pemain dilarang menggunakan handphone saat seluruh pemain, pelatih, dan ofisial tim berkumpul. Aturan ini bersanksi denda Rp 300 ribu.
Nah, denda paling besar dibebankan kepada pemain dan pelatih yang tidak menginap di hotel tanpa izin. Anggota tim yang keluyuran di luar hotel di atas pukul 22.00 WIB tanpa izin didenda Rp 500 ribu. Sedangkan anggota tim yang tidak menginap di hotel yang ditentukan didenda Rp 5 juta.
Semua aturan itu berlaku saat kami melakukan away (partai tandang) di luar Malang. Semua harus berdisiplin. Alhamdulillah, saat diterapkan pas TC kemarin, semua mematuhinya dengan baik dan penuh tanggung jawab, kata pelatih asal Klaten, Jawa Tengah, itu.
ABDI PURMONO
Berita Lain
Persib Buta Kekuatan Malaysia Selection
Gerrard: Liverpool Bermain Terlalu Lembek
18 Tahun di Arsenal, Ini 5 Utang Wenger