TEMPO.CO, Jakarta - Como 1907 berhasil promosi ke Serie A Liga Italia setelah kurang lebih empat musim berjuang di Serie B. Mereka naik kasta ke kompetisi level tertinggi setelah menahan imbang Cosenza pada pekan terakhir Serie B, Sabtu dinihari WIB, 11 Mei 2024, dengan skor 1-1.
Dengan hasil tersebut, Como 1907 mengakhiri musim dengan duduk di peringkat kedua klasemen. Mereka mengoleksi 73 poin dari 21 kali menang, 10 kali imbang, dan tujuh kali kalah. Tim asuhan Cesc Fabregas itu terpaut tiga angka dari Parma yang menjadi juara Serie B Italia dengan koleksi 76 poin.
Keberhasilan Como 1907 naik ke kasta tertinggi sepak bola Italia menuai perhatian publik Tanah Air. Hal ini tak terlepas dari sosok di balik klub yang merupakan konglomerat asal Indonesia, yaitu Robert Budi Hartono dan Michael Bambang Hartono. Selain itu, dalam jajaran kepelatihannya juga terdapat legenda Timnas Indonesia, Kurniawan Dwi Yulianto yang menjabat sebagai asisten pelatih.
Perjalanan Como 1907 untuk menuai prestasi seperti sekarang tidak dilalui dengan mudah. Klub tersebut pernah mengalami masa-masa kelam di ambang kebangkrutan hingga terjerumus ke kompetisi kasta keempat Liga Italia.
Como kali terakhir tampil di Serie A Italia pada 2003. Mereka kemudian degradasi hingga harus terlempat ke kasta ketiga kompetisi. Lebih parahnya lagi, Como mengamali kebangkrutan yang membuatnya harus terlempar dari kompetisi profesional dan bermain di liga amatir atau serie D.
Kepemilikan klub yang bermarkas di Stadion Comunale G. Sinigaglia itu kemudian diambil alih oleh Akosua Puni Essien dan perlahan mulai bisa bangkit dari keterpurukan dengan kembali naik ke serie C.
Mereka sempat terjerembab cukup lama di kompetisi Serie C Italia mulai 2009 hingga 2020. Kala itu, mereka cukup banyak melakukan pergantian pelatih, mulai Antonio Di Bari, Amilcare Rivetti Pietro Porro, hingga Carlo Sabatini.
Pada 2019, kepemilikan Como kembali diambil alih oleh pengusaha asal Indonesia, oleh Michale Bambang Hartono dan Robert Budi Hartono melalui salah satu unit perusahaannya, yakni SENT Entertainment Ltd.
Kehadiran Hartono bersaudara, perlahan namun pasti, memberi dampak pada perkembangan klub. Keseriusannya dibuktikan lewat investasi infrastruktur olahraga baru, pembangunan akademi secara serius, hingga renovasi stadion. Hasilnya pun langsung terasa. Pada musim 2020-2021 Como langsung promosi ke Serie B Italia usai menjadi juara dengan koleksi 75 poin.
Pada dua musim awal, Como banyak berkutat di papan tengah. Memasuki musim ketiga, perombakan jajaran kepelatihan dilakukan. Legenda Timnas Indonesia Kurniawan Dwi Yulianto lalu legenda Timnas Spanyol Cesc Fabregas yang menjadi asisten pelatih. Kemudian ada Dennis Wise sebagai CEO klub dan Thierry Henry yang merupakan salah satu pemegang saham.
Kini, Como 1907 memastikan diri promosi ke serie A untuk musim 2024-2025. Sebelumnya, pencapaian terbaik mereka pada kompetisi kasta tertinggi di Italia itu menempati peringkat keenam pada 1950.
Pilihan Editor: Jadwal Liga Inggris, Klasemen, dan Top Skor: Persaingan Menuju Gelar Juara Masih Ketat, Simak Petanya