TEMPO.CO, Jakarta - Tidak gampang buat Manchester United untuk mengalahkan West Ham United di kandangnya, Stadion Boleyn Ground, Upton Park, London, dalam Liga Primer Inggris Ahad malam ini, 8 Februari 2015.
Padahal MU sangat membutuhkan kemenangan tersebut guna mengamankan posisi peringkat ketiga liga. Pasalnya, Southampton, Arsenal, dan Tottenham Hotspur siap merebut posisi penting itu dalam perburuan tiket ke Liga Champions musim depan.
Malam ini, Manajer MU, Louis van Gaal, membutuhkan para pemain yang siap bekerja keras dan bersedia dimainkan di posisi mana saja sesuai dengan strategi. Sebab, dengan Sam Allardyce sebagai manajernya, West Ham adalah tim yang keras dan militan.
Dari pengalaman mengalahkan Cambridge United 3-0 dalam pertandingan ulang babak ketiga Piala Asosiasi Sepak Bola Inggris (FA) di Old Trafford, Manchester, 3 Februari lalu, Marouane Fellaini membuktikan dirinya pantas dimainkan lagi sebagai starter.
Gelandang tim nasional Belgia itu berperan besar dalam dua dari tiga gol kemenangan MU. Ia mendobrak kebuntuan MU melawan Cambridge dengan memberi umpan matang melalui sundulan kepada Juan Mata untuk mencetak gol pertama dalam babak pertama.
Selanjutnya, dari tembakan Fellaini yang membentur tiang gawang Cambridge, Robin van Persie bisa mengirim umpan matang kepada Marcos Rojo untuk mencetak gol kedua MU dalam babak tersebut.
“Dengan Fellaini, kami selalu punya titik serangan penting melalui udara,” kata Van Gaal, pelatih asal Belanda, kepada MUTV.
Pentingnya Van Gaal menurunkan kembali gelandang jangkung, setinggi 1,94 meter, asal Belgia, itu di Upton Park, malam ini, adalah karena mendapat sinyal Allardyce akan menguatkan lini pertahanannya. Hal itu terjadi justru ketika manajer asal Inggris yang kawakan ini dirisaukan oleh pemain belakang andalannya yang mengalami cedera.
Winston Reid dan James Collins terpaksa absen. Allardyce diprediksi akan meminta gelandang asal Senegal, Cheikhou Kouyate, untuk mundur mendampingi James Tomkins di bek tengah. Padahal Tomkins juga baru sembuh dari cedera punggung.
“Kami belum tahu secara pasti berapa pemain yang benar-benar siap untuk pertandingan Minggu ini. Tapi kami akan pergi berjuang dengan apa yang ada,” kata Allardyce.
Dalam keadaan terpojok dan melihat karakter Allardyce selama ini, West Ham bisa dibuatnya tampil lebih ngotot dan kompak, dengan strategi bermain rapat di belakang, kemudian melakukan serangan balik.
Salah satu cara bagi MU adalah memaksimalkan serangan lewat bola-bola atas di depan gawang alwan. Van Gaal butuh bantuan “pesawat tempur” untuk mengatasi tembok pertahanan West Ham. Dan bantuan itu ada pada Fellaini, pria Belgia berusia 27 tahun berdarah Maroko ini.
“Manajer (Van Gaal) adalah bos dan memutuskan di mana saya mesti bermain. Saya siap,” kata Fellaini setelah mengalahkan Cambridge.
MIRROR | SKY SPORTS | SPORT CAMPUS | HARI PRAS