TEMPO.CO, Jakarta - PT Liga Indonesia dan 18 klub peserta Liga Super Indonesia akan menemui Badan Olahraga Profesional Indonesia (BOPI) di kantor BOPI di kompleks kantor Kementerian Pemuda dan Olahraga, Selasa, 17 Februari 2015. Rencananya, mereka akan datang bersama-sama sekitar pukul 10.00.
"Kami ingin bertemu dengan BOPI agar kesamaan tadi cair dan dimengerti," kata CEO PT Liga Indonesia Joko Driyono seusai menggelar rapat darurat PT Liga Indonesia dengan 18 klub peserta ISL 2015 di Hotel Park Line, Jakarta, Selasa dinihari, 17 Februari 2015.
Joko mengakui rencana pertemuan dengan BOPI belum dikomunikasikan dengan lembaga yang berada di bawah Menteri Pemuda dan Olahraga tersebut. Sebab, rapat darurat baru selesai sekitar pukul 23.30. "Tapi kami akan coba menemui, dan rencananya pukul 10.00 atau 11.00," ucapnya.
Karena tidak ada janji bertemu, Joko mengatakan rombongan klub itu bersedia menunggu. "Kami akan menunggu sampai ada pejabat berwenang menemui untuk mendialogkan supaya nyaman, dan agar BOPI tidak hanya mendengar penjelasan dari Liga Indonesia," kata Joko.
Joko ingin, BOPI mendengarkan langsung keterangan dari klub-klub peserta kompetisi. Sebab, selama ini, dialog yang terjadi antara BOPI dan PT Liga Indonesia masih dimediasi media massa.
Keinginan PT Liga Indonesia bersama 18 klub ISL itu muncul setelah Tim 9 bentukan Menpora memberikan rekomendasi agar BOPI menunda kick-off ISL 2015 sampai semua persyaratan BOPI dipenuhi.
Dalam persyaratannya, BOPI meminta PT Liga Indonesia menyerahkan beberapa dokumen. Di antaranya akta pendirian klub, dokumen NPWP, pajak klub, laporan audit, kontrak pemain, pembinaan pemain usia dini, dan CSR program. Beberapa dokumen itu ternyata tidak bisa dipenuhi oleh beberapa klub.
Persyaratan BOPI itu, menurut Joko, sebenarnya hampir sama dengan syarat lisensi klub seperti yang ada dalam aturan AFC (Federasi Sepak Bola Asia). Namun, untuk bisa mendapatkan itu, tidak bisa dalam periode minggu atau hari. "Pada 2014, klub menjalani club licensing, April hingga Agustus, dan finalnya pada Oktober," kata Joko.
Saat beberapa persyaratan yang diminta BOPI tidak bisa dipenuhi dalam waktu singkat, Tim 9 bentukan Menpora menangkap banyak yang bolong sehingga mereka meminta PT Liga Indonesia menunda kick-off.
RINA WIDIASTUTI