TEMPO.CO, Milan - Pemilik klub sepakbola AC Milan, Silvio Berlusconi, belum menemukan kepada siapa dia harus menyerahkan Milan. Saat ini, bekas Perdana Menteri Italia itu dilaporkan sedang bernegosiasi dengan pengusaha asal Thailand, Bee Taechaubol, dan sejumlah kelompok usaha dari Cina, termasuk yang dipimpin oleh Presiden Cina Xi Jinping.
"Ada beberapa tawaran yang menunjukkan pentingnya merek Milan di Cina dan negara-negara lain," kata Berlusconi, seperti dikutip Football Italia, Senin, 18 Mei 2015.
Berlusconi mengaku masih mencari orang yang bisa membangkitkan Milan. Jika ia tak menemukan orang itu, Berlusconi batal menjual Milan.
"Saya setuju dengan orang-orang yang berpikir bahwa ada terlalu banyak orang asing di sepak bola kami (Italia)," kata Berlusconi.
Berlusconi sesumbar bahwa Milan punya banyak penggemar di Cina dan negara-negara timur lainnya. Keyakinan itu ia lihat dari hasil penelitian yang menunjukkan bahwa yang dikenal orang Asia terhadap Italia bukan lagi mafia, pizza, dan aktris Sophia Loren, melainkan mafia, pizza, dan Milan.
"Saya mencoba untuk mengidentifikasi sekelompok pendukung potensial untuk AC Milan yang bisa berbagi beban keuangan dengan saya, yang diperlukan dalam momen-momen sepakbola," kata Berlusconi.
Bee Taechaubol ingin membeli sepertiga kepemilikan AC Milan dari Berlusconi. Bee disebut-sebut sudah menyiapkan duit sebanyak US$ 268 juta. Namun, beredar kabar miliarder Hong Kong, Richard Lee, juga sedang bernegosiasi dengan Berlusconi. Adapun empat perusahaan asal Cina--Huawei, Alibaba, Wahaha, Wanda--dan satu dari Thailand dilaporkan sedang membentuk konsorsium untuk menghimpun duit sebanyak US$ 1,08 miliar buat mengakuisisi Milan dari tangan Berlusconi.
Kini, kondisi keuangan Milan sedang terpuruk dan membutuhkan dana segar untuk mengembalikan prestasinya di liga domestik dan internasional.
FOOTBALL ITALIA | KHAIRUL ANAM