TEMPO.CO, Jakarta - Tim Transisi Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia akan membahas surat balasan Federasi Sepak Bola Dunia (FIFA) kepada Sekretaris Menteri Pemuda dan Olahraga Alfitra Salamm, Senin, 25 Mei 2015. Dalam surat yang ditandatangani Sekretaris Jenderal FIFA Jerome Valcke pada 22 Mei itu menyebutkan FIFA tidak menemui Tim Transisi karena sedang menggelar kongres.
Anggota Tim Transisi, Zuhairi Miswari, belum bisa memastikan rencana timnya berangkat ke FIFA setelah ada surat balasan itu. "Kami baru akan rapat Senin," ujar Zuhairi saat dihubungi, Sabtu, 23 Mei 2015.
Menurut Zuhairi, ada tiga poin dalam surat itu: FIFA tidak bisa bertemu dengan Tim Transisi karena sedang menggelar kongres, FIFA menilai pemerintah telah melakukan intervensi terhadap PSSI, dan FIFA akan memperlajari laporan Menpora tentang kebobrokan PSSI. "Kalau dibaca secara cermat, balasan surat itu positif," kata dia.
Meskipun Menpora telah memberi penjelasan secara tertulis ke FIFA, Zuhairi menegaskan timnya tetap harus menjelaskan secara langsung ke FIFA. "FIFA tidak tahu bahwa PSSI di bawah La Nyalla Matalitti tidak sah karena Menpora telah membekukan PSSI saat masih di bawah Djohar Arifin Husin," ujar Zuhairi.
Tim Transisi dan Kemenpora saat ini sedang berkoordinasi dengan Wakil Presiden FIFA, Prince Ali Bin Huseein untuk bisa mendapat kepastian bisa bertemu dengan Presiden FIFA. "Untuk bisa bertemu itu Presiden FIFA harus membuat janji dalam waktu enam bulan, untuk itu melalui Prince Ali, kami mengkomunikasikan agar bisa bertemu Presiden FIFA," ujar Zuhairi.
Dalam surat balasan Valcke itu, mereka menolak bertemu dengan Tim Transisi karena alasan kongres FIFA. "Pertama-tama, dengan menyesal kami beritahukan bahwa tidak mungkin kami menemui perwakilan Anda yang pemberitahuannya dalam waktu dekat, mengingat pertemuan yang Anda inginkan bertepatan dengan Kongres FIFA," bunyi surat balasan FIFA, seperti dikutip dalam situs pssi.org, 23 Mei 2015.
Dalam surat itu, Valcke mengingatkan kembali agar Kemenpora mencabut pembekuan terhadap PSSI sebelum tenggat waktu yang diberikan FIFA tanggap 29 Mei 2015. "Selanjutnya, kami mengingatkan Anda perihal korespondensi kami kepada PSSI tertanggal 4 Mei (seperti yang Anda maksudkan dalam korespondensi Anda tertanggal 20 Mei 2015) yang memberitahukan PSSI bahwa semua tindakan yang diambil oleh Kementerian (atau badan-badannya), menempatkan PSSI dalam pelanggaran pasal 13 dan 17 Statuta FIFA, perlu dicabut sebelum 29 Mei 2015, jika tidak hal ini akan diteruskan kepada badan yang bersangkutan dalam FIFA agar mempertimbangkan pembekuan secepatnya," tulis Valcke.
Di akhir suratnya, Valcke mengatakan akan menganalisa korespondensi dengan Kemenpora. "Berdasarkan itu, kami beritahukan kepada Anda bahwa korespondensi Anda di atas akan dianalisa secara menyeluruh dan diteruskan kepada badan yang bersangkutan dalam FIFA sebagai bahan pertimbangan pembekuan seandainya situasi tetap sama sebelum tenggat waktu di atas."
RINA WIDIASTUTI