Prestasi Paraguay keren karena selama ini Argentina, Uruguay, dan Brasil adalah tiga tim yang selama ini mendominasi Copa America. Uruguay mengoleksi 15 trofi, sementara Argentina dan Brasil masing-masing mengoleksi 14 dan 8 trofi. Untungnya lagi, lini depan Argentina saat ini sedang loyo. Mereka, misalnya, baru mencetak empat gol (di luar adu penalti) dari empat pertandingan.
Padahal di sana ada Lionel Messi (Barcelona), Sergio Aguero (Manchester City), Angel Di Maria (Manchester United), Gonzalo Higuain (Napoli), dan Carlos Tevez (Juventus). Pemain bek Argentina, Javier Mascherano, mengatakan seretnya gol yang dicetak timnya karena para pemain belum menemukan ritme permainan. Namun, ia memastikan ini hanya persoalan waktu.
Selain itu, atmosfer turnamen yang terlalu keras juga dianggap mempengaruhi performa mereka. Mancherano mencontohkan, Lionel Messi seringkali mendapat tekelan keras dan wasit membiarkannya. "Messi bermain dengan semangat yang sama seperti di Barcelona. Hanya saja dia merasa kompetisi di sini kurang bersahabat," kata Mascherano seperti dikutip dari Soccerway.
Tak hanya Messi yang mendapat tekelan keras, tapi juga Sergio Aguero. Saat melawan Kolombia akhir pekan lalu, pemain Manchester City ini berulangkali dijegal. Saat ia protes, wasit justru berkata, "Ini Amerika, Boy!"
Copa America memang bukan turnamen Eropa. Namun ini bukan alasan. Bagaimanapun, tim lain juga merasakan tekanan yang sama. Kalau tim lain bisa mengatasi tekanan itu, kenapa Argentina tidak?
Karena itu, pelatih Argentina, Gerardo Martino, harus mencari solusi dari kebuntuan lini depannya. Tidak hanya untuk memenangi laga ini, tapi juga untuk membuktikan bahwa anak-anak asuhnya bukanlah pemain manja.
BUENOS AIRES HERALD | MARCA | ESPN FC | SOCCERWAY | DWI AGUSTIAR