TEMPO.CO, London – Manchester United dinyatakan sebagai klub Liga Primer yang paling banyak membuang-buang uang untuk membeli pemain yang tak banyak manfaatnya bagi tim. Demikian hasil survei yang dirilis, Senin, 7 September 2015.
Survei ini menunjukkan adanya sejumlah pemain bernilai total 560 juta pound sterling (Rp 12,076 triliun) yang direkrut klub-klub Liga Primer dalam tiga musim terakhir yang hanya memainkan 50 persen atau kurang dari 50 persen dari total menit yang dimainkan klub yang bersangkutan.
MU dengan pengeluaran 117,7 juta pound (Rp 2,5 triliun) dan Tottenham Hotspur dengan 100,9 juta pound (Rp 2,1 triliun) memuncaki daftar klub yang mengeluarkan uang terbanyak untuk pemain-pemain yang kemudian gagal.
Manchester City (53,3 juta pound), Liverpool (50,4 juta pound), Arsenal (34,3 juta pound), dan Chelsea (32,9 juta pound) juga termasuk yang banyak membeli pemain-pemain yang akhirnya tak bersinar.
Pemain yang paling gagal, menurut survei tersebut, adalah Angel Di Maria, yang dibeli MU dari Real Madrid pada 2014 seharga 59,7 juta pound, tapi dijual ke Paris St-Germain setahun kemudian seharga hanya 44 juta pound.
Marouane Fellaini, yang dibeli MU dengan nilai 27 juta pound dari Everton pada hari terakhir bursa transfer musim panas 2013, menempati peringkat kedua di bawah Di Maria.
Di pihak lain, gelandang Arsenal, Alexis Sanchez, menempati peringkat teratas dalam daftar pemain paling menguntungkan di Eropa musim lalu dengan memainkan 86 persen dari total menit bermain The Gunners.
Trio MU, Ander Herrera, Di Maria, dan Luke Shaw, yang musim lalu lebih banyak menghabiskan waktu di meja perawatan lantaran cedera, masing-masing hanya memainkan 55 persen, 48 persen, dan 33 persen, dari total menit bermain Setan Merah.
MIRROR | A. RIJAL