TEMPO.CO, Samarinda - Pelatih Persib Bandung, Djajang Nurdjaman memuji penampilan penyerang asal Papua Boaz Solossa pada saat Pusamania Borneo FC mengalahkan timnya 3-2 pada laga pertama babak delapan besar turnamen Piala Presiden, di Stadion Segiri, Samarinda, Minggu, 20 September 2015. Berkat dua gol Boaz, tim tuan rumah menang dan mengemas poin tiga.
"Kali ini kami akui kami kalah, Boaz memang cerdik memanfaatkan kesalahan pemain belakang kami," kata Djajang Nurjaman kepada awak media usai pertandingan.
Djanur, biasa Djadjang disapa, sejak awal telah memberi perhatian serius pada penampilan Boaz. Kepiawan Boaz mengatur ritem serangan memang tak diragukan lagi.
Persib yang sempat unggul lebih dulu melalui tendangan Illija Spasojevic. Tendangan dari pemain asal Montenegro itu tak bisa dihalau kiper Galih Sudaryono.
Tapi kemenangan tim tamu hanya berselang lima menit. Pada menit ke-11, Borneo FC bisa menyamakan kedudukan melalui sontekan Arpani dari luar kotak pinalti sehingga skor menjadi imbang, 1-1. Skor ini bertahan hingga istirahat.
Memasuki babak kedua, adu strategi dipertontonkan dua tim bertabur bintang ini. Sama-sama sudah mengetahui karakter permainan, pemain tuan rumah bermain lebih terbuka.
Persib terlebih dulu memasukkan Firman Utina dan Tantan. Kesemoatan ini dimanfaatkan Iwan Setiawan dengan memasukkan Ferinando Pahabol.
Hasilnya, ciamik. Kehadiran Ferinando Pahabol di lini depan bisa memberi warna berbeda bagi Borneo FC. Pahabol sempat mencuri perhatian barisan belakang Persib yang dijaga Vladimir Vujovic. Hadirnya Pahabol membuat posisi Boaz Salossa kerap tak terjaga. Hasilnya Boaz mencetak dua gol untuk PBFC. Masing-masing dicetak pada menit 69 dan 73 lewat tendangan plesing.
Persib sempat memperkecil kekalahan kewat tendangan Vujovic memanfaatkan sepak pojok. Skor berubah 3-2. Semangat Persib harus berakhir saat wasit meniup peluit panjang tanda berakhirnya laga.
FIRMAN HIDAYAT