TEMPO.CO, Jakarta - Turnamen Piala Eropa 2016 akan berlangsung di Prancis meski terjadi serangan-serangan berdarah di Paris pada Jumat, yang dapat terjadi di mana pun. Demikian dikatakan pelatih timnas Jerman Joachim Loew pada Senin.
Loew tengah memimpin timnya bermain melawan Prancis pada pertandingan persahabatan di Paris ketika setidaknya 132 orang terbunuh pada sejumlah serangan di beberapa tempat di ibu kota Prancis. Tapi, ia berharap peristiwa itu tak akan mempengaruhi turnamen yang akan digelar tahun depan.
"Saya yakin bahwa Piala Eropa akan berlangsung di Prancis," kata Loew. "Saya yakin bahwa pemerintah (Prancis) dan kekuatan-kekuatan keamanan akan memberikan keamanan, mereka akan memastikan ajang ini aman."
Loew mengatakan, memindahkan Piala Eropa 2016 ke negara lain tidak akan menjamin keamanan perhelatan tersebut. Sebab, serangan-serangan serupa pernah terjadi di negara-negara lain.
"Tidak masuk akal untuk mulai berbicara mengenai negara-negara yang berbeda sekarang," kata Loew. "Apa yang terjadi di Paris adalah sesuatu yang dapat terjadi di negara-negara lain pula. Kami berharap Piala Eropa 2016 akan diselenggarakan di Prancis, dan segalanya akan dilakukan untuk mengamankan turnamen."
Loew dan para pemainnya menghabiskan Jumat malam di dalam stadion ketika serangan-serangan itu berlangsung, sebelum bertolak langsung menuju bandara pada Sabtu pagi.
Kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) mengklaim bertanggung jawab atas serangan-serangan yang juga menyebabkan lebih dari 350 orang terluka itu. Mereka mengirim sejumlah militan dengan menggunakan ikat pinggang untuk melakukan bom bunuh diri dan membawa senapan mesin ke berbagai lokasi di jantung Paris.
Terjadi satu pengeboman di dekat Stade de France, yang menewaskan tiga orang, sepanjang pertandingan berlangsung di stadion itu. Tempat ini akan digunakan untuk menyelenggarakan final Piala Eropa 2016. Demikian laporan Reuters.
ANTARA