TEMPO.CO, Jakarta - Aksi teroris yang menyerang Paris membawa dampak buruk bagi gelandang AS Roma, Radja Nainggolan. Pemain berdarah Batak itu mengaku sempat disangka sebagai teroris saat menginap di hotel Antwerp, Belgia.
Pemain tim nasional Belgia itu menghabiskan hari-hari bersama keluarganya menyusul pembatalan pertandingan persahabatan melawan Spanyol.
Namun celakanya, pembatalan pertandingan tersebut membawa dampak yang tidak enak bagi mantan pemain Cagliari itu setelah dicurigai masyarakat sebagai teroris karena wajahnya dianggap menyeramkan.
Untungnya, polisi yang sedang tugas mengenali Radja Nainggolan. Seusai kejadian tersebut, sang polisi malah minta foto bersama dengannya.
"Para tamu hotel berpikir wajah saya menyeramkan," ujar Nainggolan kepada Het Nieuwsblad. "Untungnya, polisi cepat bertindak dan mengenali saya. Setelah itu, kami malah berfoto."
Pertandingan persahabatan Belgia vs Spanyol yang menurut rencana akan dilaksanakan di Brussels terpaksa dibatalkan menyusul masalah keamanan pasca-serangan teroris di Paris yang menewaskan ratusan orang.