TEMPO.CO, Jakarta - Pelatih Persib Bandung, Djadjang Nurdjaman, mendapatkan kesempatan menimba ilmu kepelatihan di Inter Milan, Italia. Pelatih asal Bandung berusia 51 tahun itu akan berada di Italia selama kurang-lebih setahun. Apa saja yang akan dilakukannya selama di Italia?
"Saya akan bergabung dengan Inter Milan U-16, U-19, dan Inter Milan B," ujar Djadjang kepada wartawan di kawasan Senayan, Jakarta, Rabu, 13 Januari 2016.
Pelatih yang akrab disapa Djanur ini mengatakan tidak bisa bergabung dengan tim Inter Milan A . Sebab, di level senior klub itu, pelatih harus berlisensi UEFA. "Tapi tidak tertutup kemungkinan bisa melihat pelatihan yang ada di Seri A," ujarnya.
Djadjang berharap kepergiannya untuk mempelajari kepelatihan di Italia tidak sia-sia. "Harapan saya, datang ke sana tidak mubazir. Mudah-mudahan ilmu dari sana bisa diaplikasikan di Persib," ujarnya.
Djadjang berangkat ke Italia pada Kamis, 14 Januari 2016. Ia bisa pergi berkat kerja sama antara Persib dan Inter Milan dengan dukungan perusahaan telekomunikasi Indosat.
Presiden Inter Milan, Erick Thohir, mengatakan Djadjang juga akan mengikuti program kepelatihan yang digelar federasi sepak bola Italia. "Selama di Milan mau ikut kursus apa saja, semua tertulis. Jadi bukan suruhan saja," ujarnya dalam kesempatan yang sama.
Erick menegaskan, program pengiriman Djadjang ke Inter Milan adalah program yang jelas. "Jadi jangan dibilang ini kegiatan akal-akalan," kata dia. "Ini resmi, ada suratnya."
Rencana kepergian Djadjang ke Italia bukanlah program dadakan. Sebenarnya, jadwal kepergiannya diagendakan setelah ia berhasil mengantar Persib menjadi juara Indonesia Super League 2014. Namun jadwal keberangkatannya molor karena kurangnya komunikasi.
RINA WIDIASTUTI