TEMPO.CO, Gianyar - Bermain dalam kompetisi jangka panjang tak pernah terbesit dalam pikiran Alsan Putra Masat Sanda. Pemain depan Bali United ini sudah tak sabar ingin merumput bersama rekan-rekan setimnya dalam Torabika Soccer Championship (TSC).
"Saya senang sekali karena ini pengalaman pertama," kata Alsan, di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, Kamis, 21 April 2016. "Selama ini saya sendiri lihat kompetisi bergulir di televisi, sekarang bisa terlibat langsung dalam kompetisi."
Anggota Polda Nusa Tenggara Timur (NTT) itu berharap bisa mencetak banyak gol di ajang kompetisi sepak bola tanah air musim ini. "Target saya ingin cetak gol di setiap pertandingan. Di turnamen sebelumnya jarang mendapat kesempatan bertanding, (cetak gol), tapi kali ini (TSC) akan banyak mendapat kesempatan," tutur polisi berpangkat brigadir dua ini.
Mantan punggawa Manchester United dan Lazio, Karel Poborsky pernah melontarkan pujian terhadap penampilan Alsan Sanda saat Bali United menghadapi tim Czech 96 pada laga hiburan di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, Bali, 10 April lalu. Ketika itu, Alsan bergabung dengan Poborsky dan rekan-rekannya.
Poborsky menilai Alsan adalah pemain Bali United yang paling bagus secara teknik permainan. "Dia (Alsan) pemain yang sangat bagus, tidak ada alasan untuk mengatakan tidak bagus jika melihat kenyataan bermainnya saat di lapangan," ujarnya, beberapa waktu lalu. "Kalau dibandingkan dengan pemain muda di negara kami (Republik Ceko) itu setara, secara taktik dalam dunia sepak bola dia (Alsan) sudah bagus."
Adapun kiper muda Bali United, Mochammad Dicky Indriyana merasa bangga bisa bersaing dengan tim-tim berpengalaman dalam TSC. "Ini pengalaman pertama saya (kompetisi jangka panjang)," ujar pemain berusia 18 tahun ini. "Saya tetap berusaha untuk memperbaiki penampilan, karena saya ada target untuk gabung di timnas (tim nasional)."
Walaupun TSC 2016 ini merupakan pengalaman pertamanya di turnamen, Dicky merasa siap secara teknik. Pengalamannya tampil di dua turnamen yaitu Bali Island Cup II dan Piala Bhayangkara, dengan hasil evaluasi dari dua kesalahan fatal yang dilakukannya di turnamen itu, membuatnya semakin percaya diri.
Pada saat Bali United menghadapi Arema Cronus di laga pembuka Bali Island Cup, 18 Februari lalu, Dicky melakukan blunder fatal. Ketika itu, bola yang ada dalam penguasaannya berhasil direbut penyerang Arema, Cristian Gonzales sehingga si kulit bundar terpental dan bergulir masuk ke gawangnya sendiri.
Kesalahan fatal juga dilakukan Dicky ketika timnya melawan Arema pada turnamen Piala Bhayangkara di markas Bali United, Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, 19 Maret lalu. Lagi-lagi, saat berhadapan dengan Gonzales. Duel di dalam kotak penalti itu berbuah kartu merah untuknya. Wasit Thariq Alkatiri yang memimpin pertandingan saat itu menilai tindakannya memegang kaki Gonzales untuk mematahkan serangan termasuk pelanggaran fatal.
"Kesalahan-kesalahan itu menjadi pelajaran berharga bagi saya untuk meningkatkan mental bertanding," katanya.
BRAM SETIAWAN