TEMPO.CO, London - Guus Hiddink mengaku menerima panggilan telepon dari pelatih Leicester City, Claudio Ranieri, seusai Chelsea menahan imbang Tottenham Hotspurs 2-2, di Stamford Bridge, pada Selasa dini hari, 3 Mei 2016.
"Ia menelepon dan berterima kasih untuk yang kami lakukan pada paruh kedua, dan saya mengucap selamat kepadanya karena menjadi juara," kata Hiddink seperti dikutip dari ESPN.
Hiddink mengungkapkan, dia tidak bisa melihat apakah ada air mata yang tumpah membasahi wajah Ranieri karena tidak melakukan panggilan tatap muka melalui aplikasi FaceTime. "Tapi saya dengar suara dia gemetaran," katanya.
Ranieri, menurut dia, tidak banyak berkata-kata. Namun, Hiddink mengungkapkan, ia menerima ucapan terima kasih sebanyak lima kali dari pria berjuluk Tinkerman itu.
Adapun Ranieri sendiri mengatakan tidak pernah berharap untuk memenangkan gelar Liga Primer. Diawali banyaknya cemooh saat pertama kali mengasuh Leicester, kini pria berusia 64 tahun ini menuai pujian.
"Saya sangat bangga. Kebahagiaan saya untuk para pemain, pemimpin, dan staf Leicester City, serta para penggemar dan komunitas Leicester. Perasaan luar biasa dan saya senang untuk semua orang," ungkapnya.
Ranieri bahkan menilai bahwa dia adalah seorang yang pragmatis ketika mengasuh The Foxes. "Saya hanya ingin memenangkan pertandingan dan membantu pemain untuk meningkatkan performanya setiap pekan. Tidak pernah berpikir terlalu banyak sampai mana perjalanan ini."
"Para pemain sungguh fantastis," ujar Ranieri. "Fokus, tekad, dan semangat membuat ini menjadi mungkin. Mereka berjuang setiap laga, dan saya senang melihat hal itu dalam pemain saya. Mereka pantas menjadi juara."
ESPN | FRISKI RIANA