TEMPO.CO, Jakarta - Kabar panas berembus dari Stamford Bridge. Cesc Fabregas disebut di berbagai media di Inggris akan dilepas Chelsea saat bursa transfer musim dingin dibuka pada Januari mendatang.
Pemain Spanyol ini disebut-sebut tak mampu memikat hati pelatih baru Antonio Conte, yang lebih mempercayakan lini tengah Chelsea kepada N’Golo Kante, pemain Prancis yang dibeli dari Leicester City, dan Nemanja Matic.
Pada awal musim ini, Fabregas, yang ikut mempersembahkan gelar juara Liga Primer dua musim lalu, hanya bermain dua kali. Pertama, saat The Blues mengikuti EFL Cup atau turnamen pramusim dan saat masuk sebagai pemain cadangan saat mengalahkan Watford. Saat itu pun dia hanya bermain selama 12 menit. Selebihnya, dia banyak duduk di bangku cadangan.
Kabar yang dilansir Express menyebutkan bahwa Conte siap membicarakan penawaran yang masuk. Sejauh ini, klub-klub Italia seperti AC Milan, yang baru saja mendapatkan suntikan dana dari Cina, dan Juventus disebut-sebut berminat kepada bekas pemain Arsenal serta Barcelona itu. Conte memang dikabarkan hanya mau melepas Fabregas ke klub di luar Liga Primer.
Sebenarnya Cesc Fabregas memilih untuk tinggal di klub itu dan akan memperjuangkan nasibnya di tim utama. Namun tampaknya Conte sudah menutup pintu bagi pemain berusia 29 tahun itu.
Ramai media membicarakan tentang dirinya, Fabregas pun berkomentar tentang spekulasi tersebut. Dalam akun Instagram-nya, dia membantah anggapan bahwa hubungannya dengan Conte berlangsung buruk.
“Saya memiliki hubungan yang bagus dan dia tidak pernah menyuruhku untuk pergi,” dia menulis. “Dia mengatakan semuanya bergantung padaku. Saya katakan kepadanya bahwa saya akan berjuang untuk klub ini sampai akhir dan saya akan selalu memberikan yang terbaik untuk klub ini.”
Cesc Fabregas datang ke Stamford Bridge setelah gagal mendapatkan tempat nomor satu sebagai gelandang di Barcelona. Untuk posisi ini, dia masih kalah bersaing dengan Andres Iniesta.
Keputusan Fabregas untuk kembali ke Inggris terjadi setelah Jose Mourinho pada tiga musim lalu menangani Chelsea untuk kedua kalinya. Perannya di Chelsea berhasil membuat klub itu menjadi juara liga.
Namun, pada musim berikutnya, menyusul terpuruknya prestasi Chelsea, Fabregas disebut-sebut sebagai orang di belakang pembangkangan pemain terhadap Jose Mourinho. Akibat buruknya kondisi di Chelsea, Mourinho kehilangan kursi manajer.
Pengganti Mourinho, Guus Hiddink, tak bisa berbuat banyak dan hanya bisa membawa Chelsea finis di posisi ke-10 pada musim lalu. Ini prestasi terburuk yang dialami Chelsea sejak diambil alih oleh Roman Abramovic pada 2003.
MIRROR | DAILYSTAR | IRFAN