Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Untuk Timnas Italia, Mario Balotelli Belum Cukup Super

image-gnews
Ekpresi penyerang Nice, Mario Balotelli saat melawan Monaco pada Liga Prancis di Allianz Riviera stadium, Nice. REUTERS/Eric Gaillard
Ekpresi penyerang Nice, Mario Balotelli saat melawan Monaco pada Liga Prancis di Allianz Riviera stadium, Nice. REUTERS/Eric Gaillard
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Tak ada nama Mario Balotelli dalam skuad tim nasional Italia yang disusun oleh pelatih mereka, Giampiero Ventura. Padahal pemain kontroversial ini sedang panas-panasnya. Di klub barunya, Nice, hanya dalam tiga pertandingan dia sudah mencetak lima gol!

Keajaiban, tentu saja. Tak pernah sebelumnya, ketika bermain di Inter Milan, Super Mario—julukan Balotelli—melakukan hal itu. Bahkan di dua klub lain yang pernah ia bela, AC Milan dan Liverpool, ia berubah menjadi pemalu dalam soal mencetak gol.

Alasan Ventura ternyata simpel saja. “Dia baru bisa dipanggil lagi bila bermain dengan konsisten,” katanya. Waktu sebulan terlalu singkat untuk menilai bahwa pemain berdarah Ghana itu telah berubah menjadi lebih baik. Dengan kata lain, dia belum benar-benar super seperti julukannya.

Ventura memang memilih nama-nama beken di sepak bola Italia. Alasannya pun simpel: mereka bisa dipercaya bermain di lapangan dengan memakai kostum biru-putih kebanggaan Azzuri. Salah satu pemain yang diambil Ventura adalah Graziano Pelle, yang bermain di Liga Cina.

Namun Ventura menyatakan tak sepenuhnya menutup pintu untuk Balotelli. Bahkan, kata dia, Balotelli ada di dalam rencananya. Tapi ya itu tadi, permainannya harus sudah kembali konsisten. “Saya tidak pernah menutup pintu untuk siapa pun.”  

Ventura mengaku kagum akan bakat yang dimiliki Balotelli. “Kalau sekarang dia bisa mencetak gol lagi, memang bakat dan kualitasnya tak perlu diragukan.”

Adapun Balotelli di luar dugaan menerima keputusan sang pelatih. Dia menunjuk dirinya sendiri sebagai penyebab. Permainannya di dua klub sebelumnya membuat dia tersisih dari pantauan pelatih. “Saya ingin kembali sesegera mungkin,” katanya. Dia pun tahu bahwa hal itu bisa terjadi andai dia dalam performa terbaik.  

Jawaban yang super ini menyenangkan banyak orang. Salah satunya adalah Leonardo Bonucci. Menurut bek tangguh itu, sikap tersebut menandakan si bengal yang banyak ulah itu kini sudah beranjak dewasa.  

“Apa yang dia bilang, menurut saya, menunjukkan bahwa dia telah berubah dewasa,” katanya.  Selain itu, Balo—sapaan Balotelli—dinilai memiliki kerendahan hati dengan mengakui permainannya akhir-akhir ini tidak memenuhi standar yang dipatok Ventura.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Bonucci, yang telah lama mengenal Balotelli, mengatakan pemain itu sebelumnya dianggap sebagai pengacau dan menyia-nyiakan bakat besar yang dimilikinya. “Saya pernah memberikan nasihat agar dia berubah,” kata Bonucci, menceritakan pengalaman beberapa tahun lalu.

Balotelli pernah memukau publik sepak bola lewat penampilannya di Piala Eropa 2012. Salah satu aksinya yang banyak diingat orang adalah tendangan geledeknya dari daerah dekat tengah lapangan ke gawang Jerman pada babak semifinal.

Bola yang melesat kencang itu tak bisa dihalau oleh Manuel Neuer, kiper hebat tim Jerman. Balotelli kemudian melakukan selebrasi dengan membuka kaus dan memamerkan otot-otot di perutnya.

Namun, setelah itu, penampilannya terus melorot. Ditambah dengan kelakuannya yang aneh, dia pun dijauhi manajer. Silvio Berlusconi, petinggi AC Milan, bahkan menyebutnya sebagai apel busuk yang harus dibuang.

Perilaku Balotelli mulai berubah saat dia dikembalikan AC Milan ke klub pemiliknya, Liverpool, pada awal musim ini. Sadar bahwa nasibnya teramat buruk karena tidak memiliki masa depan di Liverpool, dia mulai berubah. Dia pun berlatih sendiri saat pemain lainnya menjalani latihan bersama.

Harapannya, Juergen Klopp, pelatih Liverpool, mau melihat kesungguhannya dan meliriknya. Namun harapan tinggal harapan. Tak ada panggilan dari Klopp. “Saya hanya sekali diajak mengobrol oleh dia,” katanya tentang hubungannya dengan pelatih asal Jerman itu.  Dia pun menyebut keputusannya bergabung dengan Liverpool sebagai kekeliruan.

Kini, Balotelli mungkin memang sudah benar-benar berubah. Namun perjalanan waktu sepertinya belum cukup untuk meyakinkan banyak orang. Mario belum cukup super. Dia perlu membuktikannya lagi.

SKYSPORTS|FOOTBALL ITALIA|GOAL

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Mengenal Kim Pan-gon Pelatih Timnas Malaysia

28 hari lalu

Kim Pan-gon ditunjuk sebagai pelatih Timnas Malaysia pada Januari 2022, dan kini berhasil membimbing hingga putaran semifinal Piala AFF 2022. Kim merupakan mantan atasan pelatih timnas Indonesia, Shin Tae-yong. Instagram
Mengenal Kim Pan-gon Pelatih Timnas Malaysia

Meskipun pelatih Kim Pan-gon belum mampu mengangkat timnas Malaysia meraih prestasi dalam Kualifikasi Piala Dunia 2026, dia tetap menjaga semangat


Perjalanan Karier Park Hang-seo yang Dirumorkan Kembali Melatih Timnas Vietnam

33 hari lalu

Park Hang-seo turut mendampingi timnas Vietnam saat membuat kejutan dengan berhasil lolos ke final Piala Asia U-23 pada 2018. Hal itu merupakan sejarah bagi Vietnam lantaran baru pertama kali mencapai partai final Piala Asia U-23. Namun, Vietnam harus rela tersingkir setelah dikalahkan Uzbekistan dengan skor 1-2. Foto: VFF
Perjalanan Karier Park Hang-seo yang Dirumorkan Kembali Melatih Timnas Vietnam

Nama Park Hang-seo muncul dalam kandidat pengganti pelatih timnas Vietnam, Philippe Troussier


Mengenal Rully Nere, Legenda Timnas Indonesia yang Memuji Ragnar Oratmangoen

34 hari lalu

Rully Nere. TEMPO/Zulkarnain
Mengenal Rully Nere, Legenda Timnas Indonesia yang Memuji Ragnar Oratmangoen

Legenda Timnas Indonesia, Rully Nere memuji performa timnas Indonesia saat menang menghadapi Vietnam dalam laga lanjutan Grup F


Philippe Troussier Tersingkir dari Kepelatihan Timnas Vietnam, Berikut Perjalanan Kariernya

34 hari lalu

Philippe Troussier. vnexpress.net
Philippe Troussier Tersingkir dari Kepelatihan Timnas Vietnam, Berikut Perjalanan Kariernya

Federasi Sepak Bola Vietnam (VFF) mengakhiri kontrak pelatih Philippe Troussier pada Senin, 26 Maret 2024


Soal Kembali Latih Timnas Vietnam, Park Hang-seo Hanya Tersenyum dan Bilang Terima Kasih

34 hari lalu

Park Hang-seo turut mendampingi timnas Vietnam saat membuat kejutan dengan berhasil lolos ke final Piala Asia U-23 pada 2018. Hal itu merupakan sejarah bagi Vietnam lantaran baru pertama kali mencapai partai final Piala Asia U-23. Namun, Vietnam harus rela tersingkir setelah dikalahkan Uzbekistan dengan skor 1-2. Foto: VFF
Soal Kembali Latih Timnas Vietnam, Park Hang-seo Hanya Tersenyum dan Bilang Terima Kasih

Park Hang-seo mendapatkan pertanyaan tentang kemungkinan kembali menjadi pelatih kepala Timnas Vietnam.


Hasil Bola Laga Persahabatan: Timnas Italia Kalahkan Ekuador 2-0 berkat Gol Pellegrini dan Barella

37 hari lalu

Timnas Italia. REUTERS/Ognen Teofilovski
Hasil Bola Laga Persahabatan: Timnas Italia Kalahkan Ekuador 2-0 berkat Gol Pellegrini dan Barella

Timnas Italia berhasil mengalahkan Ekuador dengan skor 2-0 dalam laga persahabatan.


Pertandingan Timnas Indonesia vs Vietnam di GBK Malam Ini, Polisi Terjunkan 2.398 Personel

41 hari lalu

Polri menerjunkan 2.398 personel untuk mengamankan duel Timnas Indonesia melawan Timnas Vietnam di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Senayan, Jakarta Pusat, Kamis, 21 Maret 2024. Dok. Polres Metro Jakarta Pusat.
Pertandingan Timnas Indonesia vs Vietnam di GBK Malam Ini, Polisi Terjunkan 2.398 Personel

Pengamanan laga Timnas Indonesia vs Timnas Vietnam malam ini terbagi menjadi 3 zona, yaitu menjaga di sisi luar stadion GBK.


Deretan Klub Ini pernah Dihuni Ragnar Oratmangoen

41 hari lalu

Pemain timnas Indonesia Ragnar Oratmangoen. (ANTARA/Zaro Ezza Syachniar)
Deretan Klub Ini pernah Dihuni Ragnar Oratmangoen

Ragnar Oratmangoen pernah membela beberapa klub dan meraih gelar juara kasta kedua Liga Belanda bersama SC Cambuur Leeuwarden pada 2021


Jadwal Timnas Italia vs Venezuela di Laga Uji Coba: Luciano Spalletti Akan Uji Taktik Baru

42 hari lalu

Pelatih Luciano Spalletti. (Foto oleh Tiziano Ballabio/NurPhoto)
Jadwal Timnas Italia vs Venezuela di Laga Uji Coba: Luciano Spalletti Akan Uji Taktik Baru

Pelatih Timnas Italia Luciano Spalletti akan menguji taktik baru ketika menghadapi Venezuela dalam laga uji coba, Jumat dinihari, 22 Maret 2024.


Pemain Inter Milan Francesco Acerbi Dicoret dari Timnas Italia karena Dugaan Sikap Rasis

43 hari lalu

Pemain Inter Milan Francesco Acerbi. REUTERS/Daniele Mascolo
Pemain Inter Milan Francesco Acerbi Dicoret dari Timnas Italia karena Dugaan Sikap Rasis

Francesco Acerbi dicoret dari daftar skuad Timnas Italia menjelang dua laga persahabatan melawan Venezuela dan Ekuador karena sikap rasis.