TEMPO.CO, Jakarta - Mantan Manajer Chelsea, Ruud Gullit, memuji kecerdikan Burnley saat menahan imbang Chelsea pada laga akhir pekan kemarin. Menurut dia, Chelsea memiliki kelemahan di sisi kiri yang dieksploitasi Burnley dengan baik pada laga itu.
Gullit mengatakan bahwa sisi kiri Chelsea lebih lemah dari sisi kanan. Hal itu dikarenakan karakter dua pemain mereka di sisi kiri, Eden Hazard dan Marcos Alonso, lebih berkarakter menyerang ketimbang pemain sisi kanan mereka, victor Moses dan Pedro Rodriguez.
"Eden Hazard selalu bergerak ke dalam dari sisi kiri jauh lebih ke depan dari yang Pedro lakukan ketika dia berada di kanan, itulah yang terjadi di Turf Moor (kandang Burnley)," tulis Gullit dalam opininya di laman BBC.
Baca: Manchester City Terus Menang, Mungkinkah Bisa Kejar Chelsea?
"Hal itu membuat bek sayap kiri Chelsea, Marcus Alonso maju mengisi posisi Hazard di lapangan dan memberikan Burnley pilihan untuk melebar di sisi sayap itu."
"Dengan Hazard lebih sering berada di lapangan permainan lawan, Alonso terkadang terisolasi ketika The Blues kehilangan bola," lanjutnya.
Dia juga menilai Alonso sendiri memiliki kelemahan ketimbang Moses. Menurut Gullit, Alonso sebenarnya lebih berkarakter sebagai gelandang kiri ketimbang sebagai bek sayap kanan.
Gullit menilai kelemahan itu bisa saja dimanfaatkan oleh semua tim. Namun, dia menambahkan, bola harus diumpan dengan cepat ke sisi kiri pertahanan Chelsea seperti yang diperagakan Burnley.
Baca juga: Martial Tinggalkan Masa Suram, Begini Pujian Ibrahimovic
"The Clarets (sebutan Burnley) tampil lebih baik pada babak kedua ketika Ashley Barnes mampu memotong bola Chelsea di sisi kiri dengan Alonso telah maju ke depan dan Hazard masuk ke kanan," ujarnya.
Menurut Gullit, itu adalah salah satu cara untuk merusak organisasi permainan Chelsea. Menurut dia, Burnley memiliki modal yang cukup untuk menahan Chelsea bahkan untuk memenangkan laga itu karena transisi antara bertahan dan menyerang yang baik.
Dia juga memuji strategi bola-bola panjang yang diterpkan Sean Dyche, Manajer Burnley yang membuat lini belakang Chelsea kewalahan.
Berita Lainnya: PSG Vs Barcelona, Lucas Moura Siap Balas Dendam
"Sean Dyche memainkan banyak bola panjang sejak awal pertandingan, tetapi mereka tidak hanya membuang bola ke depan. Umpan-umpan itu memiliki tujuan untuk melewati lini tengah, sisi dimana Dyche tahu timnya akan kalah bertarung, dan meneruskan bola langsung ke dua penyerang mereka secepat mungkin," kata pemain legendaris Belanda itu.
BBC|FEBRIYAN